Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 13,45 poin atau 0,19 persen ke posisi 7.087,40. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,95 poin atau 0,42 persen ke posisi 936,79.

“Bursa Asia menguat setelah meningkatnya spekulasi akan puncak suku bunga di beberapa negara dan menurunkan yield obligasi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dari Jepang, yield obligasi bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak pertengahan Agustus yaitu 0,62 persen, mengikuti penurunan pada yield obligasi Amerika Serikat (AS).

Menurut probabilitas, penurunan suku bunga AS akan terjadi pada Maret 2023 dengan besaran probabilitas 64 persen.

Dolar AS dibandingkan mata uang utama lainnya juga bangkit dari level terendahnya selama hampir empat bulan, dimana indeks dolar AS pada hari ini stabil di sekitar 103,95 dibandingkan dengan titik terendah pada pekan lalu yaitu di level 102,46.

Selain itu, pelaku pasar menantikan data perdagangan Australia dan China pada esok hari.

Dari dalam negeri, pelemahan terjadi akibat turunnya harga saham sektor teknologi karena aksi profit taking setelah terjadi penguatan beberapa waktu yang lalu.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 2,83 persen.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023