Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, bergerak menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG dibuka menguat 11,78 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.016,12. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,58 poin atau 0,28 persen ke posisi 926,08.
“Indeks saham di Asia pagi ini Jumat (24/11) dibuka beragam (mixed) dengan kecenderungan menguat karena investor mencerna rilis data ekonomi dari Jepang,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Data Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) memperlihatkan bahwa inflasi umum Jepang naik 3,3 persen year on year (yoy) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak Juli 2023 dan lebih cepat dari kenaikan 3,0 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Secara bulanan, inflasi umum naik 0,7 persen month to month (mtm) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak April 2014 menyusul kenaikan 0,3 persen pada September 2023.
Inflasi inti (Core CPI) naik tipis menjadi 2,9 persen (yoy) dari 2,8 persen (yoy) pada September 2023, yang juga merupakan level terendah dalam 13 bulan terakhir.
Dengan demikian, Core CPI sudah bertahan di atas target inflasi 2 persen yang di tetapkan oleh Bank of Japan (BOJ) selama 19 bulan beruntun.
Fakta bahwa inflasi selama lebih dari satu tahun ini berada di atas target inflasi 2 persen telah membangkitkan spekulasi bahwa BOJ mungkin akan menaikkan suku bunga acuan jangka pendek menjadi sekitar 0 persen, dari minus 0,1 persen pada Januari 2024.
Data lain memperlihatkan aktivitas sektor manufaktur Jepang menyusut selama enam bulan beruntun pada November 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG dibuka menguat 11,78 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.016,12. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,58 poin atau 0,28 persen ke posisi 926,08.
“Indeks saham di Asia pagi ini Jumat (24/11) dibuka beragam (mixed) dengan kecenderungan menguat karena investor mencerna rilis data ekonomi dari Jepang,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Data Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) memperlihatkan bahwa inflasi umum Jepang naik 3,3 persen year on year (yoy) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak Juli 2023 dan lebih cepat dari kenaikan 3,0 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Secara bulanan, inflasi umum naik 0,7 persen month to month (mtm) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak April 2014 menyusul kenaikan 0,3 persen pada September 2023.
Inflasi inti (Core CPI) naik tipis menjadi 2,9 persen (yoy) dari 2,8 persen (yoy) pada September 2023, yang juga merupakan level terendah dalam 13 bulan terakhir.
Dengan demikian, Core CPI sudah bertahan di atas target inflasi 2 persen yang di tetapkan oleh Bank of Japan (BOJ) selama 19 bulan beruntun.
Fakta bahwa inflasi selama lebih dari satu tahun ini berada di atas target inflasi 2 persen telah membangkitkan spekulasi bahwa BOJ mungkin akan menaikkan suku bunga acuan jangka pendek menjadi sekitar 0 persen, dari minus 0,1 persen pada Januari 2024.
Data lain memperlihatkan aktivitas sektor manufaktur Jepang menyusut selama enam bulan beruntun pada November 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023