Koordinator Staf Khusus Presiden (KSP) Ari Dwipayana mengatakan Presiden Joko Widodo terus mengevaluasi kinerja para menteri dan menekankan bahwa perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Ari Dwipayana mengatakan hal itu saat ditanya tentang peluang terjadinya perombakan atau reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi di sisa masa kerja Kabinet Indonesia Maju, usai beredarnya hoaks foto dokumen reshuffle kabinet di publik sejak Rabu (22/11).
"Kan Pak Mensesneg sudah menyampaikan tidak ada kabar untuk reshuffle, tetapi sekali lagi evaluasi itu terus dilakukan. Kemudian, pengangkatan dan pemberhentian menteri itu hak prerogatif Presiden," kata Ari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Berkaitan dengan foto dokumen perombakan kabinet yang beredar, Ari kembali menegaskan bahwa foto itu adalah hoaks. Dia mengimbau masyarakat selalu melakukan cek dan ricek serta mencari sumber resmi kredibel.
Ari mengaku tidak mengetahui apa motif penyebaran hoaks foto dokumen perombakan Kabinet Indonesia Maju itu. Dia berharap hoaks semacam itu tidak terjadi lagi, terutama di tahun politik menjelang Pemilu 2024.
"Kami harapkan pemilu berjalan sehat, riang gembira, berkualitas, supaya kita bisa mendapatkan kepemimpinan yang kita harapkan," kata Ari.
Pihak Istana tidak akan mengambil langkah hukum terkait beredarnya foto dokumen perombakan kabinet itu. Menurut Ari, untuk kasus tersebut, pihaknya lebih mengutamakan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi bohong.
"Saat ini, kami lebih pada edukasi supaya masyarakat tidak begitu saja percaya pada berita-berita yang tidak jelas, kabar bohong, menyesatkan, disinformasi, fitnah. Kami terus edukasi sehingga masyarakat bisa memilih dan memilah informasi. Saya yakin masyarakat bisa lebih matang menghadapi situasi seperti ini," ujar Ari Dwipayana.
Sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan menegaskan foto dokumen berisi nama-nama menteri dan pejabat yang akan mengalami pergantian melalui perombakan atau reshuffle kabinet yang beredar adalah hoaks.
"Ini hoaks. Ini menunjukkan banyaknya hoaks yg harus diwaspadai," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, beredar di kalangan wartawan sebuah foto dokumen bertuliskan "Daftar Reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju yang diusulkan dan telah disetujui oleh Bapak Presiden RI".
Dokumen yang tampak memiliki kop Kementerian Sekretariat Negara RI dan ditandatangani Mensesneg Pratikno itu berisi 13 nama, meliputi 11 nama menteri, nama Panglima TNI, dan nama Kepala Badan Intelijen Negara yang akan mengalami perombakan atau pergantian.
Baca juga: Survei: Sikap masyarakat terbelah tentang pentingnya "reshuffle"
Saat ditanya apakah dalam waktu dekat akan dilakukan perombakan kabinet, Mensesneg Pratikno menegaskan bahwa sepengetahuan dirinya rencana itu tidak ada.
"Tidak ada rencana," sebut Pratikno.
Dikonfirmasi secara terpisah, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan hal serupa.
"Saat ini beredar sebuah dokumen reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju yang telah diusulkan dan disetujui presiden. Dapat dipastikan dokumen tersebut hoaks, mengandung informasi yang tidak benar atau bohong," tulis Ari dalam pesan singkat kepada wartawan.
Mengingat banyaknya hoaks dan kabar bohong yang beredar belakangan ini, Ari Dwipayana mengimbau masyarakat melakukan cek dan ricek serta tidak mudah percaya pada informasi dan berita-berita yang tidak berasal dari sumber resmi dan kredibel.
Baca juga: Terkait isu perombakan kabinet, Jokowi: Dengar dari mana?
Baca juga: Jubir pastikan kabar Luhut mundur dari kabinet tak benar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ari Dwipayana sebut Jokowi terus evaluasi menteri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023