Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon, Jawa Barat, membentuk tim khusus bersama instansi terkait untuk meninjau dan menginventarisasi data tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di lokasi rawan bencana.
 
Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kota Cirebon Yogi Maulana Malik di Cirebon, Rabu, menyampaikan hasil pemetaan sementara menyebutkan sejumlah TPS yang berada di dua kecamatan masuk kategori rawan terkena bencana seperti banjir dan angin kencang saat Pemilu 2024.
 
"Dua daerah itu Kecamatan Kesambi dan Kecamatan Harjamukti. Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan hasil inventarisasi kami, TPS di dua kecamatan itu masuk kategori rawan bencana,” katanya.
 
Menurut dia, di dua kecamatan tersebut terdapat total 50 TPS yang harus mendapatkan perhatian khusus karena berada di daerah rawan bencana.
 
Atas dasar itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan untuk menyusun langkah antisipasi supaya pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan lancar.
 
Di awal Desember 2023, kata dia, tim khusus yang telah dibentuk mulai bertugas dengan meninjau 50 TPS.

"Setelah ditinjau, kami akan menentukan apakah perlu adanya pemindahan dari TPS yang sudah dicek tadi," ujarnya.
 
Selain peninjauan, pihaknya tetap melanjutkan pemetaan dan inventarisasi data terkait dengan TPS yang rawan terkena bencana.
 
"Kami berharap akhir November semua sudah terinventarisasi. Data sementara itu yang 50 titik tadi. Perinciannya 25 TPS di Kecamatan Kesambi dan 25 TPS di Kecamatan Harjamukti," tuturnya.
 
Pada Pemilu 2024, pihaknya menyediakan 1.020 TPS dan enam TPS khusus yang bisa didatangi pemilih untuk memakai hak pilihnya.
 
"Kami harus memastikan semua tahapan pemilu berjalan dengan baik. Apalagi, ketika masuk pencoblosan, terjadinya puncak musim hujan," ucap dia.


 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023