Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SD dan SMP tingkat Provinsi Jawa Barat dan Banten di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 13-16 November 2023, dinilai semakin menguatkan asa dalam melestarikan bahasa Sunda.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek E Aminudin Aziz dalam keterangannya di Soreang Kamis mengatakan, hal tersebut terlihat dari antusiasme peserta yang tinggi dan juga banyak menciptakan juara baru dengan merata ke berbagai daerah.

"Ini kali ke tiga di Jawa Barat. Saya semakin berbahagia, karena ternyata sekarang menyebar para pemenangnya. Artinya sebuah peningkatan kualitas penyelenggaraan program yang tidak menunjukkan fokus hanya pada satu daerah, tapi juga menyebar ke wilayah lain yang kian menguatkan asa bersama dalam melestarikan bahasa Sunda secara merata di Jawa Barat," kata Aminudin.

Dalam kegiatan ini, Aminudin mengatakan bahwa biasanya ada wilayah yang mendominasi FTBI, yakni priangan. Namun pada 2023 ini, kawasan Pantura seperti Cirebon, Kabupaten Indramayu mampu melahirkan generasi muda berbakat dalam bahasa Sunda.

Tidak hanya itu, kata Aminudin, kualitas masing-masing juara juga kian meningkat, mulai dari bertutur, improvisasi, menggali tema, hingga menulis yang menurutnya membuktikan bahwa peserta yang terdiri atas siswa SD dan SMP itu sudah mampu menggali kreativitas serta inovasinya dalam mengembangkan bahasa daerah.

"Oleh karena itu saya juga berterima kasih kepada guru pendamping, kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan tentu orang tua yang sangat mendukung keikutsertaan mereka dalam FTBI ini," katanya.

Setelah FTBI 2023 tingkat provinsi ini, Aminudin mengatakan bahwa pihak kementerian bakal menggelar kompetisi level nasional, sehingga diharapkan upaya memelihara, melestarikan bahasa daerah atau bahasa ibu dapat terus berlanjut secara berjenjang.

"Setelah tingkat provinsi ini, kemudian dilanjutkan ke nasional yang akan kita laksanakan tahun depan. Insya Allah tahun depan sudah kita anggarkan, sementara untuk 2025 kita lihat tahun depan," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Herawati mengatakan bahwa selama tiga tahun ke belakang, banyak perkembangan dalam FTBI yang menurutnya menjadi bukti bahwa keinginan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan bahasa daerah sangat tinggi.

"Ini salah satu indikator positif, masyarakat menyadari bahwa pentingnya melestarikan bahasa dan sastra Sunda," katanya.

Dalam FTBI 2023, ada tujuh kategori yang diperlombakan antar siswa SD dan SMP dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat plus Banten.

Balai Bahasa Provinsi Jabar mencatat dalam Festival Tunas Bahasa Ibu 2023 di Jawa Barat dan Banten yang berlangsung pada 13-16 November 2023 ini diikuti 787 peserta terdiri atas 189 putra dan 192 putri siswa SD, kemudian sebanyak 203 putra dan 203 putri siswa SMP. Selain itu hadir pula 114 guru yang mendampingi.

Adapun peserta merupakan perwakilan dari 27 kabupaten/kota di Jabar dan dua kabupaten dari Provinsi Banten, yakni Pandeglang dan Lebak.

Sementara itu, terdapat 23 orang juri yang merupakan pakar, praktisi, dan akademisi di bidang bahasa dan sastra Sunda yang memberikan penilaian objektif.

Sejumlah perlombaan yang diikuti para peserta adalah lomba Ngarang Carpon (cerita pendek), Nembang Pupuh, Ngadongeng, Maca Sajak, Nulis Aksara, serta Borangan (Ngabodor Sorangan/stand up comedy khas Sunda).



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: FTBI 2023 tingkat Jabar-Banten menguatkan asa lestarikan bahasa Sunda

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023