Bank Indonesia (BI) mengatakan penerbitan instrumen Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) yang rencananya diluncurkan pada 21 November mendatang bertujuan untuk menjaga kestabilan rupiah.
“Tujuan utamanya adalah pendalaman pasar, dengan itu diharapkan berimplikasi terhadap kestabilan nilai tukar rupiah,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto di Jakarta, Rabu.
SVBI dan SUVBI merupakan instrumen yang diterbitkan untuk menarik masuknya modal asing ke pasar keuangan domestik.
Edi menjelaskan modal asing yang masuk akan menambah likuiditas dan suplai, sehingga diharapkan dapat berdampak positif pada sisi permintaan.
“Jadi, penerbitan dua instrumen ini memperbaiki dari sisi suplai dan permintaan agar harga tidak timpang, sehingga ada penguatan pada rupiah,” kata Edi.
SVBI merupakan surat berharga dalam valuta asing yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (di bawah satu tahun). Sementara SUVBI merupakan valuta asing yang mengusung prinsip syariah milik BI.
Instrumen baru tersebut akan menggunakan aset surat berharga dalam valuta asing yang dimiliki BI sebagai underlying. SVBI akan diterbitkan pada tenor 1, 3, 6, 9, 12 bulan, sedangkan SUVBI akan diterbitkan dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan dengan settlement T+2.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Penerbitan SVBI dan SUVBI untuk jaga stabilitas rupiah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023