Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka melemah 23,85 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.819,94. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,11 poin atau 0,56 persen ke posisi 908,31.
“Menguatnya kembali keyakinan bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) telah mengakhiri kampanye pengetatan kebijakan moneternya tahun ini telah mengangkat sentimen investor,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pasar kontrak berjangka (Futures) melihat 90,2 persen peluang The Fed akan sekali lagi mempertahankan suku bunga pada Desember 2023 nanti, atau naik dari 68,9 persen peluang pada sepekan yang lalu.
Pelaku pasar tampak berusaha mengabaikan usaha terkini dari pejabat The Fed untuk mengurangi rasa optimisme yang berlebihan di pasar.
Komentar dari sejumlah pejabat tinggi The Fed yang selama ini bersikap tegas (hawkish) memberikan sinyal bahwa secara kumulatif pengetatan kondisi finansial sejak Juli 2022 dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meskipun para pejabat The Fed membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi untuk menilai apakah dampak pengetatan ini akan berumur panjang.
Pada pasar obligasi, yield US Treasury Note 10 menurun tipis 8 basis poin menjadi 4,57 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG melemah di tengah penguatan bursa kawasan dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG dibuka melemah 23,85 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.819,94. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,11 poin atau 0,56 persen ke posisi 908,31.
“Menguatnya kembali keyakinan bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) telah mengakhiri kampanye pengetatan kebijakan moneternya tahun ini telah mengangkat sentimen investor,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pasar kontrak berjangka (Futures) melihat 90,2 persen peluang The Fed akan sekali lagi mempertahankan suku bunga pada Desember 2023 nanti, atau naik dari 68,9 persen peluang pada sepekan yang lalu.
Pelaku pasar tampak berusaha mengabaikan usaha terkini dari pejabat The Fed untuk mengurangi rasa optimisme yang berlebihan di pasar.
Komentar dari sejumlah pejabat tinggi The Fed yang selama ini bersikap tegas (hawkish) memberikan sinyal bahwa secara kumulatif pengetatan kondisi finansial sejak Juli 2022 dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meskipun para pejabat The Fed membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi untuk menilai apakah dampak pengetatan ini akan berumur panjang.
Pada pasar obligasi, yield US Treasury Note 10 menurun tipis 8 basis poin menjadi 4,57 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG melemah di tengah penguatan bursa kawasan dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023