Antarajawabarat.com, 11/3 - Buku digital "1001 Cerita Nusantara" yang diorbitkan bersama Qbaca.com akan menjadi salah satu yang diikutsertakan pada Frankfurt Book Festival 2015.
"Saat ini cerita-cerita unik dari seluruh Nusantara sedang disusun, naskahnya disusun dan mengungkap hal-hal baru yang menjadi kekayaan khazanah cerita di Tanah Air," kata EGM Divisi Solution Convergence PT Telkom Achmad Sugiarto di Bandung, Senin.
Ia menyebutkan bahwa saat ini telah terhimpun ratusan naskah cerita rakyat baik itu hikayat, kuliner, mitos, maupun cerita rakyat, yang kemudian akan disusun menjadi buku yang ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Jerman.
Untuk ikut di ajang Frankfurt Book Festival 2015 naskahnya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman sehingga bisa menjadi peserta di sana.
"Buku-buku itu akan diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Kami menantang penulis cerita dan naskah unik dari daerah untuk diikutsertakan ke dalam 1001 Cerita Nusantara ini yang dibingkai dari Sabang sampai Merauke," kata Sugiarto yang akrap disapa Anto itu.
Menurut dia, pihaknya memiliki waktu satu tahun setengah lagi untuk menyusun dan menuntaskan program cerita Nusantara tersebut, sehingga nantinya akan terkumpul banyak cerita rakyat.
"Tidak sebatas dongeng namun naskah-naskah lainnya yang muncul dan berkembang di tengah masyarakat. Telkom membuatkan 'rumahnya' Qbaca.com sebagai sarana publis," katanya.
Lebih lanjut Anto mengatakan bahwa Indonesia adalah surga bagi konten yang mengandung nilai cerita yang tersebar di 34 provinsi. Tiap daerah memiliki khazanah cerita dalam bentuk cerita rakyat, asal usul atau sejarah daerah, bangunan, biografi tokoh, asal usul kesenian juga berbagai ragam budaya lainnya.
Qbaca mengumpulkan cerita itu dalam bentuk buku digital yang dapat diakses siapa pun, terutama masyarakat Indonesia.
"Program ini strategis untuk menyelamatkan konten-konten Nusantara dan menghimpunya dalam bentuk e-book yang bisa diakses dengan mudah oleh publik. Qbaca merupakan platform buku digital dari Telkom yang dapat diakses di android, iOS, dan Windows Phone," katanya.
Sementara itu, Ketua Kompartemen Diklat Litbang Informasi Ikapi Bambang Trim menyambut baik langkah tersebut, bahkan pihaknya ikut mendorong program positif itu sekaligus membawa cerita Nusantara ke kancah global.
"Penyusunan cerita rakyat ini sangat inspiratif dan bisa mendorong masyarakat ikut serta menulis naskah dari daerahnya, kemudian memasukannya dalam Qbaca. Langkah ini strategis, terlebih akan menjadi salah satu yang diikut sertakan pada festival buku di Eropa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
"Saat ini cerita-cerita unik dari seluruh Nusantara sedang disusun, naskahnya disusun dan mengungkap hal-hal baru yang menjadi kekayaan khazanah cerita di Tanah Air," kata EGM Divisi Solution Convergence PT Telkom Achmad Sugiarto di Bandung, Senin.
Ia menyebutkan bahwa saat ini telah terhimpun ratusan naskah cerita rakyat baik itu hikayat, kuliner, mitos, maupun cerita rakyat, yang kemudian akan disusun menjadi buku yang ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Jerman.
Untuk ikut di ajang Frankfurt Book Festival 2015 naskahnya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman sehingga bisa menjadi peserta di sana.
"Buku-buku itu akan diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Kami menantang penulis cerita dan naskah unik dari daerah untuk diikutsertakan ke dalam 1001 Cerita Nusantara ini yang dibingkai dari Sabang sampai Merauke," kata Sugiarto yang akrap disapa Anto itu.
Menurut dia, pihaknya memiliki waktu satu tahun setengah lagi untuk menyusun dan menuntaskan program cerita Nusantara tersebut, sehingga nantinya akan terkumpul banyak cerita rakyat.
"Tidak sebatas dongeng namun naskah-naskah lainnya yang muncul dan berkembang di tengah masyarakat. Telkom membuatkan 'rumahnya' Qbaca.com sebagai sarana publis," katanya.
Lebih lanjut Anto mengatakan bahwa Indonesia adalah surga bagi konten yang mengandung nilai cerita yang tersebar di 34 provinsi. Tiap daerah memiliki khazanah cerita dalam bentuk cerita rakyat, asal usul atau sejarah daerah, bangunan, biografi tokoh, asal usul kesenian juga berbagai ragam budaya lainnya.
Qbaca mengumpulkan cerita itu dalam bentuk buku digital yang dapat diakses siapa pun, terutama masyarakat Indonesia.
"Program ini strategis untuk menyelamatkan konten-konten Nusantara dan menghimpunya dalam bentuk e-book yang bisa diakses dengan mudah oleh publik. Qbaca merupakan platform buku digital dari Telkom yang dapat diakses di android, iOS, dan Windows Phone," katanya.
Sementara itu, Ketua Kompartemen Diklat Litbang Informasi Ikapi Bambang Trim menyambut baik langkah tersebut, bahkan pihaknya ikut mendorong program positif itu sekaligus membawa cerita Nusantara ke kancah global.
"Penyusunan cerita rakyat ini sangat inspiratif dan bisa mendorong masyarakat ikut serta menulis naskah dari daerahnya, kemudian memasukannya dalam Qbaca. Langkah ini strategis, terlebih akan menjadi salah satu yang diikut sertakan pada festival buku di Eropa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014