Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep diangkat sebagai santri kehormatan oleh pengurus Pondok Pesantren Gedongan, Cirebon, saat mengadakan safari politik di salah satu pesantren tertua di Cirebon tersebut pada Sabtu pagi.
 
"Pada kesempatan ini kami ingin mengapresiasi, ingin menganugerahkan Mas Kaesang sebagai santri kehormatan Pondok Pesantren Gedongan," kata Pengasuh Pondok Pesantren Gedongan Kiai Ahmad Marzuki di Ponpes Gedongan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.

Dalam pemberian gelar santri kehormatan itu, Kiai Marzuki juga menyematkan kopiah dan memberikan sandal kepada Kaesang.

"Simbol kopiah Mas Kaesang, yang sementara ini menjadi Ketua Umum PSI itu posisinya di atas dan simbol sandal itu juga Mas Kaesang harus siap di posisi yang paling bawah," tuturnya.

Kiai Marzuki mengungkapkan status santri kehormatan tersebut diberikan sebagai bentuk doa kepada Kaesang dan anak-anak muda di PSI agar sukses dalam menjalankan tugas mengemban amanat rakyat.

"Kami tidak bisa mengikuti selalu langkah Mas Kaesang, langkah kawan-kawan muda sehingga kami menitipkan status santri kehormatan mudah-mudahan itu adalah doa kami yang selalu menyertai Mas Kaesang dan kawan-kawan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kaesang juga menyampaikan apresiasinya atas gelar santri kehormatan yang disematkan kepadanya oleh pengurus Pondok Pesantren Gedongan Cirebon.

Kaesang mengungkapkan kedatangan dirinya ke Pondok Pesantren Gedongan adalah dalam rangka safari politik dan mengajak para pengurus ponpes dan para santri-santriwati untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 baik di pemilihan anggota legislatif (pileg), pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan presiden (pilpres).

 
Berpolitik bebas dan jangan hujat

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengingatkan seluruh masyarakat untuk berpolitik bebas dari ketegangan dan jangan saling menghujat apabila mempunyai pilihan yang berbeda.

"Kita itu berpolitik dengan riang gembira dengan santun dan santuy, karena kita harus tahu di pemilu yang akan datang narasinya adalah pemilu yang damai. Jadi, jangan ada yang saling menghujat," kata Kaesang dalam safari politik di Pondok Pesantren Gedongan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu juga menambahkan bahwa mengkritik tetap boleh dilakukan, karena itu adalah hak setiap warga negara Indonesia. Namun, dia mengimbau agar kritik disampaikan dengan santun untuk menciptakan suasana sejuk di Pemilu 2024.

Lebih lanjut, Kaesang juga mengungkapkan ada banyak serangan yang dialamatkan kepada dirinya usai menjabat sebagai ketua umum PSI. Meski demikian, dia enggan menanggapi serangan tersebut dan memilih berkelakar bahwa serangan itu membuatnya semakin terkenal.

"Saya sekarang Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, baru tiga mingguan. Mungkin satu bulan itu nanti, di tanggal 23 Oktober, saya masih anget-angetnya, masih diserang sana-sini. Alhamdulillah, karena kalau nggak diserang, mungkin kami enggak terkenal," katanya.

Kaesang mengungkapkan kedatangan dirinya ke Pondok Pesantren Gedongan dalam rangka safari politik dan mengajak para pengurus ponpes beserta para santri untuk menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu Serentak 2024.

"Yang penting, buat saya, bukan nyoblos PSI-nya; yang penting adalah dateng ke TPS (tempat pemungutan suara), ikut andil dalam Pemilu 2024 nanti, dan yang pasti jangan lupa untuk nyoblos presidennya juga," kata Kaesang.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kaesang diangkat jadi santri kehormatan Ponpes Gedongan Cirebon

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023