Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat seiring dengan optimisme para pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan bersikap cenderung dovish ke depan.

IHSG ditutup menguat 9,56 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.931,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,67 poin atau 0,18 persen ke posisi 944,69.

“Bursa Asia menguat mengikuti penguatan Wall Street, yang disebabkan oleh Presiden Fed Bank of San Francisco Mary Daly mengatakan kondisi perekonomian yang ketat mungkin menyebabkan The Fed “tidak perlu berbuat banyak”, sehingga memunculkan spekulasi bahwa tingkat suku bunga The Fed mungkin tidak akan dinaikkan lagi pada pertemuan November ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, indeks dolar AS bertahan di bawah 106 setelah kehilangan lebih dari 5 persen, atau terbebani oleh pesan dovish dari pejabat The Fed.

Saat ini, investor menantikan risalah pertemuan terakhir The Fed dan data inflasi pada Kamis (11/10) sebagai petunjuk kebijakan moneter yang akan dilakukan oleh The Fed, serta terus memantau konflik antara Israel dan Hamas.

Dari Asia, para investor menantikan langkah pemerintah China yang sedang mempertimbangkan defisit anggaran, seiring dengan stimulus baru yang akan diberikan, serta menantikan rilis data perekonomian China pada Kamis (12/10) seperti inflasi, PPI, dan neraca perdagangan sebagai petunjuk perkembangan perekonomian China.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023