Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin berpeluang bergerak sideways (mendatar) seiring adanya sentimen dari tingkat global maupun domestik.

IHSG dibuka menguat 13,37 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.901,89. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,82 poin atau 0,30 persen ke posisi 949,32.

"IHSG berpeluang bergerak sideways pada awal pekan ini," ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Senin.

Dari mancanegara, dunia dikejutkan oleh perang yang meletus antara Palestina dan Israel pada pekan lalu, yang mana tidak hanya akan meninggalkan ketegangan geopolitik, namun juga memicu ketidakpastian global hingga dampak ekonomi yang tidak sedikit.

Adapun, dampak paling cepat dari perang tersebut kemungkinan datang dari lonjakan harga minyak global yang bisa kembali meningkatkan inflasi di tingkat global.

Dari dalam negeri, sentimen akan datang dari data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2023 yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia pada Senin ini.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir menguat pada perdagangan akhir pekan lalu, yang mana mengabaikan data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan dan kenaikan imbal hasil Treasury.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan perekonomian AS menambahkan 336.000 pekerjaan pada September 2023, dibandingkan konsensus sebesar 170.000 pekerjaan, yang menjadi sinyal bahwa suku bunga The Fed mungkin tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama, sehingga mendorong kenaikan yield obligasi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG berpeluang mendatar di tengah sentimen global dan domestik

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023