Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup melemah 54,31 poin atau 0,78 persen ke posisi 6.886,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,83 poin atau 0,72 persen ke posisi 949,22.
“IHSG dan bursa regional Asia tertahan di zona merah mengikuti penurunan bursa Amerika Serikat (AS) karena imbal hasil treasury yang bergerak lebih tinggi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, hal tersebut memberikan indikasi bahwa The Fed mempertahankan kebijakan Higher for Longer, yang artinya suku bunga AS akan tetap tinggi untuk jangka waktu, sehingga mendongkrak imbal hasil US treasury dan dolar AS.
Pasar mengekspektasikan potensi kenaikan The Fed, dan Bank Indonesia memperkirakan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) akan terjadi sekali lagi pada November 2023.
Sebelumnya, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa The Fed masih harus menaikkan tingkat suku bunga sekali lagi pada tahun ini dan menahannya lebih lama.
Dengan demikian, suku bunga AS akan mencapai 5,50- 5,75 persen, yang akan membuat paritas suku bunga antara BI7DRR & The Fed menjadi nol dan menambah beban pada rupiah dan akan berdampak terjadi capital outflow.
Hal tersebut memberikan ruang bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin, yang mana pasar berharap terdapat dukungan kuat intervensi BI sebagai upaya dalam menjaga nilai rupiah.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,09 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG BEI Rabu ditutup turun ikuti pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup melemah 54,31 poin atau 0,78 persen ke posisi 6.886,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,83 poin atau 0,72 persen ke posisi 949,22.
“IHSG dan bursa regional Asia tertahan di zona merah mengikuti penurunan bursa Amerika Serikat (AS) karena imbal hasil treasury yang bergerak lebih tinggi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, hal tersebut memberikan indikasi bahwa The Fed mempertahankan kebijakan Higher for Longer, yang artinya suku bunga AS akan tetap tinggi untuk jangka waktu, sehingga mendongkrak imbal hasil US treasury dan dolar AS.
Pasar mengekspektasikan potensi kenaikan The Fed, dan Bank Indonesia memperkirakan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) akan terjadi sekali lagi pada November 2023.
Sebelumnya, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa The Fed masih harus menaikkan tingkat suku bunga sekali lagi pada tahun ini dan menahannya lebih lama.
Dengan demikian, suku bunga AS akan mencapai 5,50- 5,75 persen, yang akan membuat paritas suku bunga antara BI7DRR & The Fed menjadi nol dan menambah beban pada rupiah dan akan berdampak terjadi capital outflow.
Hal tersebut memberikan ruang bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin, yang mana pasar berharap terdapat dukungan kuat intervensi BI sebagai upaya dalam menjaga nilai rupiah.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,09 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG BEI Rabu ditutup turun ikuti pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023