Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG ditutup melemah 20,21 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.991,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,39 persen ke posisi 966,65.
“Bursa Asia mengikuti penurunan di Amerika Serikat (AS) semalam, karena The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, namun juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga sekali lagi sebelum akhir tahun,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 sampai 5,5 persen, namun terdapat indikasi akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun 2023 ini.
The Fed merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,1 persen pada tahun ini, atau naik dua kali lipat lebih dibandingkan 1 persen pada proyeksi Juni 2023, kemudian, ekonomi AS diperkirakan tumbuh 1,5 persen pada 2024, dibandingkan 1,1 persen pada proyeksi sebelumnya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 1,12 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG ditutup melemah 20,21 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.991,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,39 persen ke posisi 966,65.
“Bursa Asia mengikuti penurunan di Amerika Serikat (AS) semalam, karena The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, namun juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga sekali lagi sebelum akhir tahun,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25 sampai 5,5 persen, namun terdapat indikasi akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi yang diperkirakan terjadi sebelum akhir tahun 2023 ini.
The Fed merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,1 persen pada tahun ini, atau naik dua kali lipat lebih dibandingkan 1 persen pada proyeksi Juni 2023, kemudian, ekonomi AS diperkirakan tumbuh 1,5 persen pada 2024, dibandingkan 1,1 persen pada proyeksi sebelumnya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 1,12 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia dan global
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023