Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mencatat realisasi investasi di daerahnya pada semester I 2023 mencapai Rp1,6 triliun atau 56,17 persen dari target tahunan yang dicanangkan sebesar Rp2,9 triliun.

"Saya optimis sekali di akhir tahun ini mencapai 100 persen atau melampaui target Rp2,9 triliun, dan sekarang sudah Rp1,6 triliun," kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon Dede Sudiono di Cirebon, Jumat.

Ia mengatakan sektor investasi paling dominan di Kabupaten Cirebon yakni bidang gas, listrik, dan air dengan nilai investasi mencapai Rp917,9 miliar.

Kemudian, kata dia, urutan berikutnya ditempati sektor industri serta perdagangan yang masing-masing nilai investasinya sebesar Rp404,7 miliar dan Rp250 miliar.

Dari semua sektor yang menjadi objek investasi di Kabupaten Cirebon, kata dia, mayoritas disumbang oleh penanam modal asing (PMA) di angka 60 persen, dan penanam modal dalam negeri (PMDN) sekitar 40 persen.

"Mudah-mudahan PMDN ini bisa mendominasi ke depan," katanya.

Dia menyebutkan setiap tahunnya potensi investasi di Kabupaten Cirebon selalu mengarah pada tren positif, mengingat daerahnya memiliki beberapa hal yang diperlukan investor untuk menanamkan modalnya.
Misal, kata Dede, dengan terhubungnya Tol Trans Jawa maka akses untuk menjangkau daerah investasi di Cirebon menjadi lebih mudah.

Selain itu, menurutnya, Kabupaten Cirebon dapat menyediakan tenaga kerja profesional untuk menunjang aktivitas penanaman modal, sehingga melahirkan industri-industri baru di daerahnya.

"Peluang lahan yang tersedia cukup luas. Sesuai Perda RTRW Nomor 17, kawasan yang peruntukkan industri itu 10 ribu hektare tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Cirebon," katanya.

 

Pewarta: F Rohman/Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023