Sebanyak 80 bilah logam berbahan kuningan untuk fasad bangunan istana presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dikirim perdana dari tempat pembuatannya di Bandung pada Rabu ini, ditandai dengan upacara adat Sunda "Ngarajah".

Seniman Nyoman Nuarta menyebutkan bahwa 80 bilah logam atau delapan modul untuk fasad bentuk sayap garuda bangunan istana presiden tersebut, merupakan tahap pertama yang dikirim menuju Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"80 bilah berbahan logam kuningan dengan rata-rata sepanjang 4,5 meter ini, diangkut menggunakan truk menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk kemudian diantar menuju Kalimantan menggunakan kapal laut," kata Nyoman di NuArt Sculpture Park Bandung, Rabu.

Pengiriman tahap pertama ini, lanjut Nyoman, merupakan bilah-bilah yang mulai dikerjakan sejak Maret 2023 dan diperuntukkan pada segmen 7 dan segmen 8 dari bangunan Istana Presiden yang dibagi-bagi menjadi 16 segmen dengan puncak tertinggi terdapat pada sayap burung garuda di sisi paling luar.

Seniman kelahiran Tabanan, Bali ini, mengatakan seluruh bilah Istana Presiden yang dikirim ke Kalimantan Timur, akan ditampung di bengkel kerjanya yang berlokasi di Sepaku, Penajam Paser Utara.

Ia berharap pada 31 Agustus 2023, bengkel kerja seluas 200 hektare itu sudah siap digunakan, sehingga proses setting bilah menjadi modul bisa segera dilaksanakan, serta seluruh proses pengerjaan bilah dan pengirimannya akan berjalan sesuai rencana.

"Saya minta doa dari semua pihak, semoga pengerjaan Istana Presiden di IKN berjalan lancar sesuai rencana. Ini akan menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa kita," katanya.

Nyoman menjelaskan bahwa pembuatan bilah-bilah untuk Istana Presiden itu sampai saat ini sudah mencapai 3.477 bilah kuningan dan 528 rangka bilah perforated weathering steel.

"Kita kerjakan ini sejak Maret 2023. Total seluruh bilahnya akan mencapai 4.687 bilah. Kita berharap di Oktober 2023 bilah kuningan sudah selesai semuanya. Sedangkan untuk bilah rangka perforated kita harap selesai dikerjakan di Bandung pada Februari 2024," ujar Nyoman.

Nyoman Nuarta mengatakan untuk mengejar target selesainya pengerjaan sebanyak 4.687 bilah kuningan pada Oktober 2023, telah dikerahkan 242 orang artisan yang bekerja siang dan malam, karena tantangan yang dimiliki yakni kuningan yang sifatnya lebih keras dibandingkan tembaga.

Bilah-bilah logam kuningan ini, kata Nyoman, akan menjadi kulit luar bangunan Istana Presiden sebagai fasad bangunan dengan impresi bentuk burung garuda.

Namun karena yang digunakan adalah kuningan, lanjut dia, secara alami bahan tersebut akan mengalami proses patina, sehingga hasil akhir istana akan berwarna hijau.

"Nanti secara alami ketika berada di ruang terbuka, karena deraan cuaca dan terpaan matahari, warna permukaannya akan berangsur menjadi kehijauan," kata Nyoman.

Konservasi Energi Istana Presiden
Terkait bangunan istana presiden, Nyoman mengatakan seluruh proses perancangannya dikerjakan bersama 70 orang ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk memastikan seluruh bangunan presisi serta memiliki kekuatan jangka panjang.

Di mana, sebagai pematung, Nyoman meletakkan ide dasar istana serta mengembangkan landasan ideologis yang menyertainya, yang kemudian disempurnakan oleh para arsitek, ahli struktur, ahli geologi dan para ahli lainnya.

Terkait dengan bilah logam itu, kata arsitek kepala tim perencanaan Lilik Haryo Panadi, selain sebagai fasad dengan impresi burung garuda, juga akan berfungsi sebagai rongga bangunan untuk tempat masuknya angin dan menghambat sinar matahari menerobos langsung masuk ke dalam gedung.

"Dengan perhitungan itu, kami berharap konservasi energi di gedung ini menjadi optimal," kata Lilik Haryo Panadi.

Tepat di bawah kulit bangunan istana, ucap Nyoman, akan terdapat celah yang cukup lebar, di mana pada celah-celah itu ia mendesain taman dengan pohon-pohon yang menjulang pada ketinggian gedung.

"Jadi akan terdapat taman di dalam gedung. Ini juga untuk memberi pemandangan yang sejuk di tengah cuaca Kalimantan yang umumnya panas," katanya.

Keterlibatan dirinya dalam proses desain dan pengerjaan Istana Presiden di IKN, tambah Nyoman Nuarta, semata-mata dilatarbelakangi keinginannya untuk berbuat dan memberi yang terbaik sebagai anak bangsa.

"Istana Presiden di IKN ini diharapkan menjadi magnet baru bagi keadilan dan pemerataan ekonomi di kawasan timur Indonesia," tuturnya.

Sebagai informasi, upacara adat Sunda "Ngarajah" di Amphiteater, NuArt Sculpture Park Bandung sebagai penanda keberangkatan bilah-bilah istana ke IKN ini dihantarkan Paguyuban Kesenian Studio Titikdua Ciamis, Jawa Barat, pimpinan penyair Godi Suwarna.

Upacara yang diberi tajuk "Rajah Pangjurung Ringkang" ini, dimaksudkan sebagai doa pengantar perjalanan agar bagian-bagian dari IKN sampai di tujuan dengan selamat. Selain itu diharapkan, seluruh proses pengerjaan Istana Presiden di IKN berjalan lancar, sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023