Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga 23 Agustus 2023 sejumlah wilayah di Jawa Barat mengalami bencana hidrometeorologi kekeringan di 28 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten, Provinsi Jabar.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Jumat, mengatakan solusi jangka pendek dilakukan pemerintah daerah terdampak dengan distribusi air bersih kepada warga.
Merespons kondisi kekeringan di wilayah, BPBD bekerja sama dengan PDAM dalam pendistribusian air kepada warga. Di samping itu, BPBD juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lahan warga yang terdampak. Luas lahan terdampak kekeringan masih dalam proses pendataan.
Sebanyak 19.464 KK membutuhkan bantuan air bersih. Total 525.500 liter air bersih telah didistribuskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada masyarakat di wilayah terdampak kekeringan.
Wilayah terdampak kekeringan antara lain Kabupaten Bogor, Bekasi, Sukabumi, Bandung Barat, Garut, Cirebon, Subang, Ciamis, Majalengka, Karawang dan Pangandaran. Wilayah kecamatan terbanyak yang mengalami kekeringan di Kabupaten Bogor dengan total 13 kecamatan.
Ketiga belas kecamatan terdampak kekeringan di Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Jasinga, Citeureup, Babakan Madang, Jonggol, Rancabung, Ciseeng, Cibungbulang, Sukajaya, Cisarua, Leuwisadeng, Tanjungsari, Cariu dan Tenjo.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memasok kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang mengalami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari di enam kecamatan yang terdampak kemarau.
"Pemerintah daerah melakukan upaya menyiapkan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan air," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah melakukan antisipasi bencana kekeringan dengan menyiapkan personel dan truk tangki air dari PDAM, PMI, damkar, dan dinas sosial yang diturunkan untuk mendistribusikan air kepada masyarakat yang terdampak kekeringan akibat kemarau tahun ini
Pemkab Garut, kata dia, sudah menetapkan status darurat bencana, kemudian bersiap menetapkan status tanggap darurat bencana yang semua jajaran pemerintah daerah bergerak bersama untuk menanggulangi masalah kekeringan.
"Sekarang kita sedang persiapan status tanggap darurat bencana, wilayah yang terdampaknya saat ini dilaporkan ada enam kecamatan," katanya.
Ia menyebutkan, kecamatan yang sudah dilanda kekeringan dan masyarakatnya kesulitan air bersih yakni Kecamatan Peundeuy, Cigedug, Malangbong, Cikelet, Bungbulang, dan Selaawi.
Daerah itu, kata dia, mengusulkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari, terutama untuk kebutuhan minum dan memasak.
"Enam kecamatan itu usulannya untuk pembangunan sumber air, kedua pengiriman air, ditanggap darurat ini pada masalah pengiriman air, kita sporadis secara usulan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Sejumlah wilayah di Jabar alami bahaya kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Jumat, mengatakan solusi jangka pendek dilakukan pemerintah daerah terdampak dengan distribusi air bersih kepada warga.
Merespons kondisi kekeringan di wilayah, BPBD bekerja sama dengan PDAM dalam pendistribusian air kepada warga. Di samping itu, BPBD juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lahan warga yang terdampak. Luas lahan terdampak kekeringan masih dalam proses pendataan.
Sebanyak 19.464 KK membutuhkan bantuan air bersih. Total 525.500 liter air bersih telah didistribuskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada masyarakat di wilayah terdampak kekeringan.
Wilayah terdampak kekeringan antara lain Kabupaten Bogor, Bekasi, Sukabumi, Bandung Barat, Garut, Cirebon, Subang, Ciamis, Majalengka, Karawang dan Pangandaran. Wilayah kecamatan terbanyak yang mengalami kekeringan di Kabupaten Bogor dengan total 13 kecamatan.
Ketiga belas kecamatan terdampak kekeringan di Kabupaten Bogor yaitu Kecamatan Jasinga, Citeureup, Babakan Madang, Jonggol, Rancabung, Ciseeng, Cibungbulang, Sukajaya, Cisarua, Leuwisadeng, Tanjungsari, Cariu dan Tenjo.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memasok kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang mengalami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari di enam kecamatan yang terdampak kemarau.
"Pemerintah daerah melakukan upaya menyiapkan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan air," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah melakukan antisipasi bencana kekeringan dengan menyiapkan personel dan truk tangki air dari PDAM, PMI, damkar, dan dinas sosial yang diturunkan untuk mendistribusikan air kepada masyarakat yang terdampak kekeringan akibat kemarau tahun ini
Pemkab Garut, kata dia, sudah menetapkan status darurat bencana, kemudian bersiap menetapkan status tanggap darurat bencana yang semua jajaran pemerintah daerah bergerak bersama untuk menanggulangi masalah kekeringan.
"Sekarang kita sedang persiapan status tanggap darurat bencana, wilayah yang terdampaknya saat ini dilaporkan ada enam kecamatan," katanya.
Ia menyebutkan, kecamatan yang sudah dilanda kekeringan dan masyarakatnya kesulitan air bersih yakni Kecamatan Peundeuy, Cigedug, Malangbong, Cikelet, Bungbulang, dan Selaawi.
Daerah itu, kata dia, mengusulkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari, terutama untuk kebutuhan minum dan memasak.
"Enam kecamatan itu usulannya untuk pembangunan sumber air, kedua pengiriman air, ditanggap darurat ini pada masalah pengiriman air, kita sporadis secara usulan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Sejumlah wilayah di Jabar alami bahaya kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023