Antarajawabarat.com,21/11 - Maybank GMT Asset Management membidik pasar Indonesia guna memperkokoh strategi ekspansi bisnis dalam menjadikan perusahaan hasil akusisi Maybank ini pemimpin pasar di ASEAN.
Masuknya Maybank ke industri aset manajemen di Indonesia merupakan momentum bersejarah, kata Chief Executive Officer Maybank AM Group Nor Azamin Salleh dalam siaran pers yang diterima Antara di Bandung, Kamis.
Nor Azamin Salleh yang mengepalai bisnis aset manajemen regional Maybank mengatakan bahwa langkah tersebut melengkapi jenis layanan keuangan yang ditawarkan oleh Maybank Group yang sebelumnya memberikan layanan perbankan ritel melalui Bank Internasional Indonesia dan Investment Banking melalui Maybank Kim Eng Indonesia.
Dengan menjadi bagian dari Maybank AM, kata dia, Maybank GMT sekarang dapat memanfaatkan keahlian tim investasi perusahaan di pasar utama ASEAN, yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Thailand ditambah keahlian investasi yang fokus Asia dari Maybank AM.
Perusahaan sekarang dapat menawarkan produk-produk yang lebih bervariasi kepada investor dan calon investor di Indonesia.
"Kami dapat memberikan layanan yang berkaitan dengan solusi investasi, mulai dari produk konvensional hingga solusi investasi syariah, dan juga sektor private equity," katanya.
Mengenai potensi pasar Indonesia, dia menilai Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik, memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan populasi keempat terbesar di dunia, ditambah pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen pada tahun 2012.
Ia mengatakan bahwa permintaan domestiknya stabil dan menjadi magnet bagi investor asing. Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan akan secara agresif mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Sementara itu, CEO Maybank GMT Asset Management Marto Sutiano mengatakan, dengan menggabungkan keahlian tim lokal dan regional, dapat memperkenalkan berbagai macam produk yang lebih bervariasi untuk memenuhi kebutuhan investor di Indonesia yang tumbuh pesat.
"Fokus pada dana konvensional dan syariah yang diinvestasikan ke pasar Asia meskipun kami percaya bahwa produk syariah akan mendapatkan respons yang lebih kuat dari publik umum melihat lebih dari 80 persen penduduk Indonesia adalah muslim," katanya.
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
Masuknya Maybank ke industri aset manajemen di Indonesia merupakan momentum bersejarah, kata Chief Executive Officer Maybank AM Group Nor Azamin Salleh dalam siaran pers yang diterima Antara di Bandung, Kamis.
Nor Azamin Salleh yang mengepalai bisnis aset manajemen regional Maybank mengatakan bahwa langkah tersebut melengkapi jenis layanan keuangan yang ditawarkan oleh Maybank Group yang sebelumnya memberikan layanan perbankan ritel melalui Bank Internasional Indonesia dan Investment Banking melalui Maybank Kim Eng Indonesia.
Dengan menjadi bagian dari Maybank AM, kata dia, Maybank GMT sekarang dapat memanfaatkan keahlian tim investasi perusahaan di pasar utama ASEAN, yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Thailand ditambah keahlian investasi yang fokus Asia dari Maybank AM.
Perusahaan sekarang dapat menawarkan produk-produk yang lebih bervariasi kepada investor dan calon investor di Indonesia.
"Kami dapat memberikan layanan yang berkaitan dengan solusi investasi, mulai dari produk konvensional hingga solusi investasi syariah, dan juga sektor private equity," katanya.
Mengenai potensi pasar Indonesia, dia menilai Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik, memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan populasi keempat terbesar di dunia, ditambah pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen pada tahun 2012.
Ia mengatakan bahwa permintaan domestiknya stabil dan menjadi magnet bagi investor asing. Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan akan secara agresif mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Sementara itu, CEO Maybank GMT Asset Management Marto Sutiano mengatakan, dengan menggabungkan keahlian tim lokal dan regional, dapat memperkenalkan berbagai macam produk yang lebih bervariasi untuk memenuhi kebutuhan investor di Indonesia yang tumbuh pesat.
"Fokus pada dana konvensional dan syariah yang diinvestasikan ke pasar Asia meskipun kami percaya bahwa produk syariah akan mendapatkan respons yang lebih kuat dari publik umum melihat lebih dari 80 persen penduduk Indonesia adalah muslim," katanya.
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013