Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 30,19 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.910,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,31 poin atau 0,45 persen ke posisi 968,66.
“Penguatan IHSG hari ini di tengah sentimen global yang tidak begitu baik, diantaranya kekhawatiran investor pasca rilis PPI (Inflasi Harga Produsen) Juli 2023 naik menjadi 0,3 persen month to month (mtm), selain itu menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang diperkirakan akan meningkatkan kembali kekhawatiran The Fed akan meningkatkan Fed Fund Rate (FFR)-nya,“ ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Senin.
Pemerintah AS melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) naik 0,8 persen dalam 12 bulan hingga Juli, menguat dari kenaikan 0,2 persen pada bulan sebelumnya, seiring biaya jasa-jasa meningkat, yang mana imbal hasil nota treasury AS bertenor dua tahun, naik menjadi 4,88 persen.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,69 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik 1,32 persen dan 0,50 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG Senin ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG ditutup menguat 30,19 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.910,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,31 poin atau 0,45 persen ke posisi 968,66.
“Penguatan IHSG hari ini di tengah sentimen global yang tidak begitu baik, diantaranya kekhawatiran investor pasca rilis PPI (Inflasi Harga Produsen) Juli 2023 naik menjadi 0,3 persen month to month (mtm), selain itu menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang diperkirakan akan meningkatkan kembali kekhawatiran The Fed akan meningkatkan Fed Fund Rate (FFR)-nya,“ ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Senin.
Pemerintah AS melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) naik 0,8 persen dalam 12 bulan hingga Juli, menguat dari kenaikan 0,2 persen pada bulan sebelumnya, seiring biaya jasa-jasa meningkat, yang mana imbal hasil nota treasury AS bertenor dua tahun, naik menjadi 4,88 persen.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,69 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik 1,32 persen dan 0,50 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG Senin ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023