Kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target 2,0 persen Federal Reserve AS, Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada Senin (7/8/2023).

"Kami telah membuat kemajuan dalam menurunkan inflasi selama setahun terakhir, namun inflasi masih jauh di atas target 2,0 persen FOMC," kata Bowman di sebuah acara di Atlanta, mengacu pada Komite Pasar Terbuka Federal.

Bowman menyoroti pasar tenaga kerja yang masih ketat, dengan lowongan kerja yang masih jauh melebihi jumlah tenaga kerja yang tersedia.

Mengingat perkembangan ini, pejabat Fed mengatakan bahwa dia telah mendukung menaikkan suku dana federal pada pertemuan Juli.

Bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar seperempat persentase poin menjadi ke kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen, level tertinggi dalam 22 tahun.

Bowman memperkirakan bahwa "peningkatan tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target FOMC."

"Saya akan mencari bukti bahwa inflasi berada pada jalur penurunan yang konsisten dan bermakna karena saya mempertimbangkan apakah kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga dana federal akan diperlukan, dan berapa lama suku bunga dana federal perlu tetap pada tingkat yang cukup ketat," kata dia.

Bowman, salah satu anggota komite penetapan suku bunga Fed yang lebih hawkish, membuat komentar serupa dalam pidatonya pada Sabtu (5/8/2023) di Colorado, menggarisbawahi kenaikan suku bunga lebih lanjut kemungkinan akan dibutuhkan guna membawa inflasi turun ke target Fed 2,0 persen.

"Kita harus tetap bersedia untuk menaikkan suku bunga dana federal pada pertemuan mendatang jika data yang masuk menunjukkan bahwa kemajuan inflasi terhenti," kata pejabat Fed pada Sabtu (5/8/2023).





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Fed: Lebih banyak kenaikan suku bunga diperlukan buat turunkan inflasi

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023