Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat cuaca sangat kering yang terjadi di Pulau Jawa rawan memicu kebakaran yang terjadi di kawasan permukiman.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti di Jakarta, Senin, mengatakan fenomena tersebut sudah dapat terlihat di Sumedang, Klaten, Ponorogo, Nganjuk dan beberapa tempat lainnya, termasuk juga Pasuruan.
"Sebenarnya faktor-faktornya karena cuaca yang sangat kering, biasa kalau habis membersihkan rumput kering kita bakar. Tapi kemudian ketika ini kita tidak jaga api pembakaran, pembersihan ranting dan lain-lain, itu ini sangat mudah menjalar," ujar Abdul.
Abdul mengatakan di Pulau Jawa, sebenarnya lahan yang terbakar tidak signifikan, tapi dekat dengan pemukiman penduduk.
Berdasarkan laporan visual, Bogor juga melaporkan ada kebakaran lahan yang sangat dekat dengan pemukiman, meskipun itu bisa langsung segera ditanggulangi, kata Abdul.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Cuaca sangat kering di Jawa rawan kebakaran di permukiman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti di Jakarta, Senin, mengatakan fenomena tersebut sudah dapat terlihat di Sumedang, Klaten, Ponorogo, Nganjuk dan beberapa tempat lainnya, termasuk juga Pasuruan.
"Sebenarnya faktor-faktornya karena cuaca yang sangat kering, biasa kalau habis membersihkan rumput kering kita bakar. Tapi kemudian ketika ini kita tidak jaga api pembakaran, pembersihan ranting dan lain-lain, itu ini sangat mudah menjalar," ujar Abdul.
Abdul mengatakan di Pulau Jawa, sebenarnya lahan yang terbakar tidak signifikan, tapi dekat dengan pemukiman penduduk.
Berdasarkan laporan visual, Bogor juga melaporkan ada kebakaran lahan yang sangat dekat dengan pemukiman, meskipun itu bisa langsung segera ditanggulangi, kata Abdul.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Cuaca sangat kering di Jawa rawan kebakaran di permukiman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023