Antarajawabarat.com,22/9 - Perkumpulan Masyarakat Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadikan daerahnya sebagai Desa Wisata untuk menumbuhkan perekonomian warga sekitar.
"Desa Sukalaksana ingin mengubah pola pikir warganya untuk mengembangkan ekonomi hijau dan kearifan lokal sebagai salah satu cara menuju kesejahteraan hidup," kata Kepala Desa Sukalaksana, Oban Sobana di lokasi wisata desa Kampung Ciburial, Garut, Sabtu.
Ia menuturkan program pengembangan Desa Wisata sudah dilakukan sejak 2009 bersama Chevron Geothermal Indonesia (CGI) dibantu Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) dan mitra di lapangan.
Pihak CGI, kata Oban, membantu penyusunan rencana pengembangan Desa Sukalaksana, pendirian saung budaya, ruang pertemuan dan penginapan, serta pembangunan fasilitas air.
Selain itu, lanjut Oban, CGI membantu mendatangkan tim pengajar dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) untuk memberikan pelatihan pengembangan wisata kepada tim pengelola desa wisata.
"Pelatihannya belajar menjadi operator wisata, perluasan jejaring pemasaran, pelatihan pengembangan bisnis, penyediaan tenaga teknis pendamping, temu bisnis, dan studi banding ke desa wisata lain di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Manager Policy, Government and Public Affair Chevron Geothermal and Power Operations, Ida Bagus Wibatsya mengatakan CGI bersama mitra lainnya mendorong Desa Sukalaksana menjadi desa wisata sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Menurut dia, program desa wisata tersebut sudah mampu meningkatkan pendapatan pemerintah desa setiap bulannya dari sebelumnya Rp3 juta menjadi Rp8 juta per bulan.
"Konsep wisata yang dibangun adalah wisata berbasis alam dan budaya yang sepenuhnya dikelola oleh masyarakat," kata Ida Bagus dalam kunjungannya ke desa wisata itu.
Desa wisata Sukalaksana tersebut pengunjung dapat belajar berkebun dan merawat tanaman holtikultura, wisata air seperti balon air, sepeda air dan berendam di mata air Ciburial.
Selain itu pengujung dapat berwisata kerajinan dengan melihat dan terlibat langsung dalam kegiatan membatik, kerajinan dari bahan akar wangi, tas lipat, dan pandai besi.
Pengunjung desa wisata dapat mengenal seni dan budaya di padepokan seni dengan menampilkan atraksi seni pencak, permainan tradisional, serta fasilitas "Outbond" dan "flying fox" juga dilengkapi rumah penginapan.
Pengunjung juga dapat ikut ikut dan belajar dari kebiasaan sehari-hari warga Desa Sukalaksana seperti membuat nasi liwet, berkebun dan menanam tanamah sayuran lokal, membatik, membuat dan mengoperasikan kincir serta belajar mengikuti acara kenduri.***3***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Desa Sukalaksana ingin mengubah pola pikir warganya untuk mengembangkan ekonomi hijau dan kearifan lokal sebagai salah satu cara menuju kesejahteraan hidup," kata Kepala Desa Sukalaksana, Oban Sobana di lokasi wisata desa Kampung Ciburial, Garut, Sabtu.
Ia menuturkan program pengembangan Desa Wisata sudah dilakukan sejak 2009 bersama Chevron Geothermal Indonesia (CGI) dibantu Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) dan mitra di lapangan.
Pihak CGI, kata Oban, membantu penyusunan rencana pengembangan Desa Sukalaksana, pendirian saung budaya, ruang pertemuan dan penginapan, serta pembangunan fasilitas air.
Selain itu, lanjut Oban, CGI membantu mendatangkan tim pengajar dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) untuk memberikan pelatihan pengembangan wisata kepada tim pengelola desa wisata.
"Pelatihannya belajar menjadi operator wisata, perluasan jejaring pemasaran, pelatihan pengembangan bisnis, penyediaan tenaga teknis pendamping, temu bisnis, dan studi banding ke desa wisata lain di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Manager Policy, Government and Public Affair Chevron Geothermal and Power Operations, Ida Bagus Wibatsya mengatakan CGI bersama mitra lainnya mendorong Desa Sukalaksana menjadi desa wisata sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Menurut dia, program desa wisata tersebut sudah mampu meningkatkan pendapatan pemerintah desa setiap bulannya dari sebelumnya Rp3 juta menjadi Rp8 juta per bulan.
"Konsep wisata yang dibangun adalah wisata berbasis alam dan budaya yang sepenuhnya dikelola oleh masyarakat," kata Ida Bagus dalam kunjungannya ke desa wisata itu.
Desa wisata Sukalaksana tersebut pengunjung dapat belajar berkebun dan merawat tanaman holtikultura, wisata air seperti balon air, sepeda air dan berendam di mata air Ciburial.
Selain itu pengujung dapat berwisata kerajinan dengan melihat dan terlibat langsung dalam kegiatan membatik, kerajinan dari bahan akar wangi, tas lipat, dan pandai besi.
Pengunjung desa wisata dapat mengenal seni dan budaya di padepokan seni dengan menampilkan atraksi seni pencak, permainan tradisional, serta fasilitas "Outbond" dan "flying fox" juga dilengkapi rumah penginapan.
Pengunjung juga dapat ikut ikut dan belajar dari kebiasaan sehari-hari warga Desa Sukalaksana seperti membuat nasi liwet, berkebun dan menanam tanamah sayuran lokal, membatik, membuat dan mengoperasikan kincir serta belajar mengikuti acara kenduri.***3***
Feri P
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013