Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyebar sebanyak 200 petugas untuk melakukan pemeriksaan post mortem terhadap hewan kurban setelah disembelih pada momen Hari Raya Idul Adha 2023.
Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan pemeriksaan itu dilakukan guna memastikan hewan kurban yang akan dikonsumsi itu bebas dari penyakit. Ratusan petugas itu diterjunkan ke 30 kecamatan di Kota Bandung.
Baca juga: DKPP Bandung sebut 12 ribu ternak layak kurban pada Idul Adha 2023
"Jadi, ada satgas post mortem, kami sebar ke tempat-tempat penyembelihan untuk memantau dan memastikan kembali kesehatan hewan yang dipotong," kata Gin Gin saat memantau Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya, para petugas itu terjun langsung ke setiap wilayah hingga tingkat rukun tetangga (RT) yang telah terdata sebagai tempat penyembelihan hewan kurban di Kota Bandung.
Gin Gin mengatakan ratusan petugas itu terdiri atas petugas DKPP Kota Bandung, serta menggandeng petugas dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Sebelumnya, Gin Gin mengatakan pihaknya telah memeriksa sebanyak 16.152 hewan kurban yang akan disembelih untuk bisa memastikan kelayakan.
"Lalu, yang tidak layak, disebabkan usia yang belum mencapai umur minimal, karena hewan kurban harus memenuhi batas umur yang ditentukan," kata dia.
Sementara itu, Kepala UPT RPH Ciroyom Endang Priyatna menyebutkan pihaknya menemukan lima sapi kurban yang terdapat cacing pita pada jeroannya setelah disembelih di rumah potong hewan tersebut.
Baca juga: Pemkot Bandung yakini sampah kegiatan kurban bisa diantisipasi dengan baik
Menurutnya, petugas juga langsung memisahkan bagian jeroan yang terdapat cacing pita tersebut untuk dimusnahkan atau diafkir agar tidak dikonsumsi masyarakat.
"Bagian yang terkena ya dibuang. Kalau hanya beberapa atau sarangnya hanya sedikit, hanya yang kena saja yang kami afkir (musnahkan)," kata Endang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan pemeriksaan itu dilakukan guna memastikan hewan kurban yang akan dikonsumsi itu bebas dari penyakit. Ratusan petugas itu diterjunkan ke 30 kecamatan di Kota Bandung.
Baca juga: DKPP Bandung sebut 12 ribu ternak layak kurban pada Idul Adha 2023
"Jadi, ada satgas post mortem, kami sebar ke tempat-tempat penyembelihan untuk memantau dan memastikan kembali kesehatan hewan yang dipotong," kata Gin Gin saat memantau Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya, para petugas itu terjun langsung ke setiap wilayah hingga tingkat rukun tetangga (RT) yang telah terdata sebagai tempat penyembelihan hewan kurban di Kota Bandung.
Gin Gin mengatakan ratusan petugas itu terdiri atas petugas DKPP Kota Bandung, serta menggandeng petugas dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Sebelumnya, Gin Gin mengatakan pihaknya telah memeriksa sebanyak 16.152 hewan kurban yang akan disembelih untuk bisa memastikan kelayakan.
"Lalu, yang tidak layak, disebabkan usia yang belum mencapai umur minimal, karena hewan kurban harus memenuhi batas umur yang ditentukan," kata dia.
Sementara itu, Kepala UPT RPH Ciroyom Endang Priyatna menyebutkan pihaknya menemukan lima sapi kurban yang terdapat cacing pita pada jeroannya setelah disembelih di rumah potong hewan tersebut.
Baca juga: Pemkot Bandung yakini sampah kegiatan kurban bisa diantisipasi dengan baik
Menurutnya, petugas juga langsung memisahkan bagian jeroan yang terdapat cacing pita tersebut untuk dimusnahkan atau diafkir agar tidak dikonsumsi masyarakat.
"Bagian yang terkena ya dibuang. Kalau hanya beberapa atau sarangnya hanya sedikit, hanya yang kena saja yang kami afkir (musnahkan)," kata Endang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023