Penghentian sementara layanan katering bagi calon jamaah haji asal Indonesia berlaku di Mekkah pada 25 Juni dan 2-3 Juli 2023.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, jamaah calon haji (calhaj) beserta 
rekannya Meri Rahmida dan Nurliani Ulfah dari kelompok terbang (kloter) 13 Embarkasi Banjarmasin (BDJ-13) membeli panci di toko sebelah hotelnya di kawasan Syisyah, Mekkah, Arab Saudi.

"Ini untuk masak, karena besok enggak dapat kateringan lagi. Jadi ini untuk persiapan masak besok," kata Nurainah dan Meri saling menimpali saat keduanya ditanya keperluannya membeli panci, Sabtu (24/6).

Nurainah mengaku lebih memilih membeli panci ketimbang "rice cooker" karena pertimbangan harga.

"Panci lebih murah, ini harganya Rp180 ribu," kata Nurainah sembari mengeluarkan dan menunjukkan panci yang sebelumnya telah dimasukkan dalam plastik warna hitam.

Meri menambahkan penghentian sementara layanan katering tidak lama, sehingga mereka merasa tidak perlu memakai rice cooker, apalagi, keduanya berencana tidak akan membawa panci tersebut saat pulang ke Indonesia.

Keduanya mengaku telah membawa beras dari Tanah Air sebanyak empat kilogram dan lauk pauk dari Tabalong, Kalimantan Selatan.

"Lauknya kami juga bawa dari kampung, ada ikan asin. Kalau lauknya masih kurang mungkin beli di sini," kata Meri.

Begitu juga dengan beras yang bisa mereka beli jika stok yang mereka miliki kurang, karena toko kelontong dekat hotel juga menyediakan beras.

Pemerintah telah menyosialisasikan dihentikannya layanan katering menjelang dan setelah puncak haji selama tiga hari di Mekkah yakni tanggal 7, 14, dan 15 Zulhijah 1444 Hijriah. Sosialisasi tersebut diharapkan bisa dipahami jamaah dengan mempersiapkan makan secara mandiri.

Layanan katering bagi jamaah haji reguler di Mekkah akan berhenti sementara pada Ahad (25/6), namun hari berikutnya ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), jamaah bakal kembali mendapatkan layanan katering.

Secara rinci berdasarkan pergerakan jamaah jelang puncak ibadah haji pada pada 8 Zulhijjah (26/6), jamaah mulai digerakkan ke Arafah dengan bus, mereka tidak mendapatkan sarapan pagi.

Konsumsi makan siang dan makan malam akan disajikan di Arafah dan layanan katering di Armina berlanjut mengikuti pergerakan jamaah, pada 9 Zulhijjah (27 Juni) bertepatan dengan wukuf di Arafah, jamaah mendapatkan tiga kali makan.

Demikian pula ketika keberangkatan ke Muzdalifah seterusnya sampai di Mina, layanan katering untuk sarapan, makan siang, dan makan malam, tetap tersedia bagi jamaah. Saat sudah kembali ke Mekkah, jamaah tidak mendapatkan layanan katering sampai 15 Zulhijjah (Senin 3/7).

Layanan katering untuk jamaah haji selama di Armina total sebanyak 16 kali.

Sementara itu, seluruh petugas haji yang sebelumnya masih bertugas melayani jamaah kuota tambahan dan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap jamaah haji khusus, Jumat, meninggalkan Madinah menuju Makkah, Arab Saudi, menjelang pelayanan wukuf Arafah.
 
Pemberangkatan petugas haji Daerah Kerja Madinah tersebut dilakukan setelah seluruh jamaah kuota tambahan atau haji reguler maupun haji khusus telah "didorong" ke Mekkah.
 
"Ini merupakan pemberangkatan petugas haji Daerah Kerja Madinah gelombang ketiga atau seluruhnya sudah bergeser ke Mekkah," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin, di Madinah, Arab Saudi, Jumat.

Seluruhnya diberangkatkan dengan satu bus dan 12 kendaraan kecil secara konvoi beriringan dari Kantor Daerah Kerja Madinah menuju Mekkah untuk bergabung dengan petugas yang sudah tiba terlebih dulu pada gelombang satu dan dua, Jumat pukul 16.30 Waktu Arab Saudi.
 
"Dijadwalkan tanggal 27 wukuf di Arafah, maka begitu teman-teman sampai di Mekkah bisa langsung berkoordinasi dengan ketua sektor atau ketua pos, jangan sampai sisa waktu menjelang wukuf di Arofah dihabiskan untuk istirahat. Buktikan bahwa antum semua orang pilihan," kata Zaenal.
 
Sekretaris Daerah Madinah Abdillah MT menambahkan bahwa total petugas haji Daker Madinah yang diberangkatkan sebanyak 98 personel dari berbagai sektor mulai dari Kepala Daerah Kerja Madinah, tim Daerah Kerja Bandara, bagian perlindungan jamaah, transportasi, konsumsi, akomodasi, Yanpul, Siskohat, MCH, tim Bir Ali, dan petugas sektor.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Calon haji haji beli panci antisipasi katering dihentikan sementara

Pewarta: Nur Istibsaroh

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023