Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan Rupiah tertekan oleh penguatan dolar AS,  usai Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga oleh The Fed belum mendekati akhir.

"Testimoni kedua Powell lebih tegas dan hawkish. Investor melihat harapan untuk pelonggaran kebijakan tingkat suku bunga oleh bank-bank sentral semakin menjauh," ujar dia ketika ditanya Antara, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, harapan investor yang semakin jauh terkait kebijakan tingkat suku bunga dikarenakan inflasi pada umumnya masih bertahan tinggi. "Adapun dalam kasus The Fed, mereka melihat inflasi inti yang menurun sangat pelan dan masih di atas 5 persen," ucapnya.

Selain itu, Lukman menilai adanya divergensi antara Bank Indonesia (BI) dengan bank sentral dunia lainnya yang kembali pada tren kenaikan suku bunga.

"Hal ini akan terus membebani Rupiah, saya lihat dalam waktu dekat ini rupiah masih akan berkisar di Rp15 ribu," ungkap Lukman.

Rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat pagi yang melemah 51 poin atau 0,34 menjadi Rp14.992 per dolar AS.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Analis ungkap penyebab Rupiah tertekan penguatan dolar AS

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023