Antarajawabarat.com,27/8 - Telkom Profesional Certificate Centre (PCC) bekerja sama dengan Unit Telkom Community Development Center meluncurkan program CSR "Sertifikasi Bagi Bangsa" yang diberikan tahap awal kepada seribu siswa SMK dan sederajat dari sejumlah daerah di Indonesia.

"Program itu akan melakukan proses sertifikasi kepada pelajar SMK dan sederajat dalam bidan IT dengan tahap awal bidang fiber optic atau teknisi instalasi fiber optic (TIFO)," kata General Affair PT Telkom Indonesia Tbk. Priyantono Rudito di Bandung, Selasa.

Menurut Proyantono, tahap awal 1.000 pelajar SMK tersebut sebagai langkah pertama yang mendapat sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) itu. Program itu akan terus bergulir untuk bisa mendapatkan tenaga siap pakai dan bersertifikasi.

Khusus untuk kompetensi bisang fiber optic atau TIFO yakni uji kompetensi yang meliputi pengoperasian power meter, penyambungan fiber optik, mengoperasikan optical time domain reflectometer (OTDR) dan pengenalan prosedur K3.

Menurut dia, program "Sertifikasi Bagi Bangsa" dirancang Relkom PCC untuk berkontribusi tidak hanya di lingkungan Telkom tapi untuk kopentingan yang lebih luas yaitu berupaya meningkatkan kompetensi SDM dan daya saing Indonesia melalui sertifikasi di bidang ICT dan pendukungnya.

"Mereka yang telah mendapat sertifikat otomatis akan menjadi karyawan di Telkom dan unit-unitnya, kami butuh jumlah tenaga kerja banyak di sektor ini," kata Kepala Telkom PCC Ny Rina D Pasaribu.

Terobosan itu merupakan upaya untuk menyediakan tenaga kerja yang berkompetensi di bidang ICT yang dibutuhkan Telkom dalam pengembangan SDM di masa depan.

"Kita lakukan subsidi dengan cepat untuk menyiapkan sertifikasi pelajar SMK itu, kami bekerjasama dengan berbagai pihak terkait sertifikasi," katanya.

Program sertifikasi tersebut, kata dia merupayak upaya untuk meningkatkan kompetendi dan daya saing bangsa Indonesia menghadapi era perdangan bebas ASEAN (AEC) 2015.

Lembaga Sertifikasi Profesi TPCC dalah LSP pertama yang mengadopsi sistem kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) dalam bidang fiber optik.

"Diharapkan lembaga sertifikasi ini menjadi gerbang bagi tenaga kerja asing maupun lokal yang akan bekerja di bidang ICT khususnya fiber optic di Indonesia," katanya.

Sementara, Priyantono menambahkan, dengan sertifikasi itu tenaga kerja ICT khususnya bidang fiber optic dan WIFI, sehingga siap bersaing di pasar tenaga keja ASEAN pada pelaksanaan AEC 2015.

"Sertifikasi bagi tenaga kerja Indonesia menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing, LSP ini diharapkan menjadi gerbang bagi lalu lintas tenaga kerja asing maupun lokal," katanya menambahkan.

***3***


Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013