Antarajawabarat.com,26/8 - Bandung Techno Park (BTP) dan green IT Promotion Council (GIPC) Jepang menandatangani nota kesepahaman untuk pengembangan SDM IT ramah lingkungan serta pemanfaatan di berbagai sektor industri di kedua negara.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur BTP Jangkung Rahadjo dengan pimpnan BIPC Hasegawa di Telkom Universitu Convention Hall Bandung, Senin.

Kegiatan penandatanganan kesepahaman itu disaksikan oleh Direktur Elektronik dan Telematik Kementerian Perindustrian Tri Harso dan Direktur Kementerian Perindustrian Jepang Arai Masayoshi.

Hadir pula para pelaku industri IT swasta dari Jepang yang hadir dalam pertemuan bertajuk Forum Teknologi dan IT Ramah Lingkungan Jepang - Indonesia.

Direktur Elektronik dan Telematika Kementerian Perindustrian Tri Harso menyebutkan, kerja sama tersebut untuk sementara disepakati selama dua tahun, namun sangat memungkinkan untuk dilakukan perpanjangan dalam program pengembangan SDM IT Jepang dan Indonesia di masa depan.

"Indonesia memiliki tenaga IT yang memiliki kemampuan cukup bagus, kerja sama ini dijalin dalam kesetaraan Indonesia - Jepang, sharing pengalaman dan pengetahuan di bidang IT. Tak hanya menjadi obyek pasar namun juga mengembangkan kerja sama lebih lanjut," kata Tri Harso.

Menurut dia, kerja sama ini untuk menjadikan tenaga IT Indonesia memiliki sertifikasi dan berdaya saing dan memungkinkan terserap oleh industri IT di Jepang.

Ia menyebutkan, peluang tenaga IT Indonesia untuk go internasional sangat terbuka. Hal itu terbukti dengan karier tenaga IT Indonesia yang banyak bekerja di luar negeri dengan kemampuan dan posisi yang membanggakan.

"SDM IT Indonesia menang di mana-mana, menjadi andalan di korporasi di luar negeri. Melalui program kerja sama ini diharapkan mereka bisa mengembangkan di dalam negeri dan memiliki sertifikasi sehingga memberikan daya saing," kata Tri.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Bandung Techno Park (BTO) Jangkung Rahardjo yang menyebutkan program itu juga memungkinkan terjalinya link industri antara perusahaan IT Indonesia dan Jepang, SDM Indonesia dengan perusahaa Jepang dan sebaliknya.

"Bila sudah terjalin maka akan meningkatkan akselerasi peran SDM IT Indonesia tentunya dengan mengusung save dan green industry," kata Jangkung.

Menurut Jangkung, sedikitnya delapan perwakilan dari Jepang yakni METI, GIPC dan perusahaan IT swasta di Jepang hadir pada pertemuan di Bandung itu.

Sementara itu perwakilan METI Jepang, Arai Masayoshi menyebutkan, ia bersama GIVC dan Jeita menggelar kerja sama dalam bentk seminar dan pertemuan terkait green IT.

"Program kami terus menjalin kerjasama untuk mendorong program penghematan energi dan mengentaskan pencemaran lingkungan, temasuk untuk program green IT di Indonesia," katanya.

Dipilihnya Bandung Techno Park (BTP) menjadi salah satu partner program itu, menurut Arai karena Bandung memiliki sejumlah universitas dan institut di bidang teknologi. Selain melakukan pertukaran ahli dari Jepang ke Indonesia, juga dari Indonesia ke Jepang.

"Kami memandang kerja sama ini sangat strategis, dan kami akan kembangkan terus menggandeng Indonesia dalam program ini, kami punya kepentingan dengan program ini agar berhasil di dunia," kata Arai menambahkan.***4***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013