Bandung, 23/8 (Antara) - Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Kodrat Wibowo mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah dan naiknya inflasi bisa dicegah dengan prilaku konsumsi masyarakat yang lebih bijak.

"Perilaku konsumsi masyararakat harus lebih bijak dan rasional serta tahu batas jenis konsumsi. Hal itu bisa menjadi salah satu cara menangani masalah nilai tukar rupiah yang melemah dan kenaikan inflasi," kata Kodrat Wibowo di Bandung, Jum’at.

Menurutnya langkah itu perlu direalisasikan masyarakat, mengingat hal itu memengaruhi laju perekonomian. Selain itu Kodrat Wibowo juga menyebutkan masyarakatlah menjadi salah satru penentu turun naiknya inflasi.

"Konsumsi itu pengaruh perekonomian. Apalagi dengan adanya budaya konsumtif, etidaknya masyarakat juga harus jeli. Terutama pengusaha, seharusnya mereka bisa lebih bijak menekan infansi usahanya dengan lebih efisien dalam produksinya," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, inflasi yang terjadi enam bulan terakhir, sama dengan inflasi satu dan dua tahun terakhir. Hal itu terjadi karena tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan.

"Dibandingkan dengan krisis tahun 1998, sekarang lebih parah, lebih lengkap. Inflasi turun, nilai tukar turun, defisit, serta ekspor pun saat ini turun, dan itu harus menjadi bahan evaluasi bersama," kata Kodrat.

Namun Kodrat juga mengakui hal tersebut tidak mudah untuk merealisasikan dan diterapkan di tengah masyarakat. Karena terkendala pola hidup masyarakat yang cenderung hedonis.

Mengatasi hal tersebut menurut Kodrat pemerintah harus mampu bersinergi dengan masyarakat untuk bisa bekerjasama. Akan tetapi, bersinerginya pemerintah dengan masyarakat perlu ada yang menjembatani melalui fasilitasi kampus maupun lembaga swadaya.

"Salah satu caranya dengan mengimbau pada masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk hasil dalam negeri sendiri. Tapi pemerintah jangan hanya mengimbau, tapi bisa memberikan tauladan," katanya.

Satu hal yang paling penting menurut Kodrat, permasalahan nilai tukar dan inflasi melemah tidak akan selesai apabila semua pihak hanya menyerahkan pada kementrian ekonomi dan menggangap hal itu merupakan urusan pemerintah.

"Padahal yang paling berpengaruh itu perilaku konsumen, perpolitikan dan birokrat," katanya.

Meskipun sulit menerapkan pola hidup pada masyarakat untuk bijak dalam berkonsumsi, namun Kodrat optimis hal tersebut bisa tercapai apabila pendidikan dan hukum di Indonesia berjalan baik.

"Pendidikan itu mengajarkan kebijakan, orang akan tahu kebijakan dari pendidikan, karena pendidikan akan membentuk karakter," kata Kodrat Wibowo menambahkan.***3***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013