Sekitar 5.000 usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan Pemprov Jawa Barat, yang tergabung dalam Program UMKM Juara, telah naik kelas dari usaha mikro ke usaha kecil, usaha kecil ke menengah dan usaha menengah ke usaha besar, dalam kurun waktu lima tahun terakhir (dari tahun 2018 hingga 2023).
"Alhamdulillah setelah lima tahun RPJMD target tersebut terlampaui. Yakni sebanyak 5.000 UMKM berhasil naik kelas," kata Kepala Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Ucup Yusuf, dalam keterangan tertulis Dinas KUK Jawa Barat, Senin.
Yusuf mengatakan, apabila berbicara data statistik, di Jawa Barat saat ini terdapat 4,5 juta pelaku UMKM, sementara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, selama lima tahun ini secara bertahap sukses mendorong 5.000 UMKM naik kelas.
Dia menuturkan dari data jutaan UMKM adalah mikro dan hanya puluhan ribu yang usaha kecil dan usaha kecil tersebut yang harus naik kelas.
"Sehingga kami mendorong ke 5.000 UMKM yang naik kelas ini turut menyebarkan kiat-kiatnya pada pelaku UMKM lainnya," kata dia.
Salah satu upaya agar UMKM di Jawa Barat bisa naik kelas, kata Yusuf, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, menggelar pelatihan optimalisasi media sosial Tiktok di Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Bandung.
Tak hanya itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, juga memiliki helpdesk UMKM terbuka melayani konsultasi para pelaku UMKM meski sebenarnya tugas tersebut ada di pemerintah daerah kota kabupaten.
"Lalu kami juga punya program podcast, webinar, talkshow sebagai upaya sosialisasi. Cara pemberdayaan itu tidak hanya pendampingan tapi sosialisasi, seminar dan virtual itu tepat daripada pertemuan langsung datang ke sini mereka biasanya keteteran membagi waktu," ujarnya
Sementara itu, terkait dengan Program UMKM Juara merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Pemprov Jawa Barat.
"Kan ekonomi rakyat wujudnya di koperasi dan usaha kecil. Target dinaikin tahun depan InshaAllah saat ini masih kontrakai covid nanti anggaran normal, target dinaikan bahkan pendamping ditambah," katanya.
Dia mengatakan kunci dari suksesnya target salah satunya dengan dikerahkannya 170 pendamping yang terdiri dari 27 kordinator daerah dan dengan berbagai latar belakang seperti ada praktisi dan akademisi.
"Ini artinya peran pendamping jadi ujung tombak. Gercep mereka meski dari segi dukungan anggaran dari provinsi bahkan 2020 pas pandemi kita gaji satu bulan tapi target tercapai. Pendamping adalah pahlawan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Daerah Pendamping UMKM Jabar Juara Kabupaten Bandung Milah Kamilah muslimat, menambahkan pada tahun 2019, salah satu UMKM Kabupaten Bandung juara UMKM terbaik se provinsi Jabar.
Milah mengatakan mereka adalah produsen kantong urine yang saat ini ekspor ke Malaysia dan Timur Tengah.
"Sekarang juga banyak produk baru inovasi bagus kreatif," kata dia.
Milah menambahkan, kunci pendamping yaitu mereka memiliki kapasitas maupun kompetensi dalam berbagai bidang seperti ekonomi digital, manajemen SDM, dan literasi keuangan.
"Di dalam pelatihan UMKM ini optimalkan potensi mereka, kami berikan pelatihan gratis, foto produk, cara memasarkan offline dan online seperti saat ini memasarkan lewat Tiktok," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Alhamdulillah setelah lima tahun RPJMD target tersebut terlampaui. Yakni sebanyak 5.000 UMKM berhasil naik kelas," kata Kepala Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Ucup Yusuf, dalam keterangan tertulis Dinas KUK Jawa Barat, Senin.
Yusuf mengatakan, apabila berbicara data statistik, di Jawa Barat saat ini terdapat 4,5 juta pelaku UMKM, sementara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, selama lima tahun ini secara bertahap sukses mendorong 5.000 UMKM naik kelas.
Dia menuturkan dari data jutaan UMKM adalah mikro dan hanya puluhan ribu yang usaha kecil dan usaha kecil tersebut yang harus naik kelas.
"Sehingga kami mendorong ke 5.000 UMKM yang naik kelas ini turut menyebarkan kiat-kiatnya pada pelaku UMKM lainnya," kata dia.
Salah satu upaya agar UMKM di Jawa Barat bisa naik kelas, kata Yusuf, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, menggelar pelatihan optimalisasi media sosial Tiktok di Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Bandung.
Tak hanya itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, juga memiliki helpdesk UMKM terbuka melayani konsultasi para pelaku UMKM meski sebenarnya tugas tersebut ada di pemerintah daerah kota kabupaten.
"Lalu kami juga punya program podcast, webinar, talkshow sebagai upaya sosialisasi. Cara pemberdayaan itu tidak hanya pendampingan tapi sosialisasi, seminar dan virtual itu tepat daripada pertemuan langsung datang ke sini mereka biasanya keteteran membagi waktu," ujarnya
Sementara itu, terkait dengan Program UMKM Juara merupakan salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Pemprov Jawa Barat.
"Kan ekonomi rakyat wujudnya di koperasi dan usaha kecil. Target dinaikin tahun depan InshaAllah saat ini masih kontrakai covid nanti anggaran normal, target dinaikan bahkan pendamping ditambah," katanya.
Dia mengatakan kunci dari suksesnya target salah satunya dengan dikerahkannya 170 pendamping yang terdiri dari 27 kordinator daerah dan dengan berbagai latar belakang seperti ada praktisi dan akademisi.
"Ini artinya peran pendamping jadi ujung tombak. Gercep mereka meski dari segi dukungan anggaran dari provinsi bahkan 2020 pas pandemi kita gaji satu bulan tapi target tercapai. Pendamping adalah pahlawan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Daerah Pendamping UMKM Jabar Juara Kabupaten Bandung Milah Kamilah muslimat, menambahkan pada tahun 2019, salah satu UMKM Kabupaten Bandung juara UMKM terbaik se provinsi Jabar.
Milah mengatakan mereka adalah produsen kantong urine yang saat ini ekspor ke Malaysia dan Timur Tengah.
"Sekarang juga banyak produk baru inovasi bagus kreatif," kata dia.
Milah menambahkan, kunci pendamping yaitu mereka memiliki kapasitas maupun kompetensi dalam berbagai bidang seperti ekonomi digital, manajemen SDM, dan literasi keuangan.
"Di dalam pelatihan UMKM ini optimalkan potensi mereka, kami berikan pelatihan gratis, foto produk, cara memasarkan offline dan online seperti saat ini memasarkan lewat Tiktok," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023