Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpeluang bergerak sideways atau mendatar seiring Bank Indonesia (BI) menahan tingkat suku bunga acuannya pada pekan lalu.
IHSG dibuka menguat 16,04 atau 0,24 persen ke posisi 6.703,04. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,41 poin atau 0,36 persen ke posisi 945,66.
"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Secara fundamental, kondisi makro dalam negeri masih stabil setelah Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen.
Namun demikian, kredit perbankan melambat 8,08 persen year on year (yoy) periode April 2023, dibandingkan periode Maret 2023 yang sebesar 9,37 persen (yoy).
Di sisi lain, peningkatan indeks konsumsi pribadi (PCE) periode April 2023 sebesar 4,4 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,2 persen, yang kembali meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan pengetatan moneter.
Dari mancanegara, pelaku pasar terutama Amerika Serikat (AS) masih meraba sinyal kesepakatan penambahan plafon utang (debt ceiling), untuk menghindarkan dari kondisi gagal bayar (default).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG awal pekan berpeluang mendatar seiring BI tahan suku bunga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG dibuka menguat 16,04 atau 0,24 persen ke posisi 6.703,04. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,41 poin atau 0,36 persen ke posisi 945,66.
"IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Secara fundamental, kondisi makro dalam negeri masih stabil setelah Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen.
Namun demikian, kredit perbankan melambat 8,08 persen year on year (yoy) periode April 2023, dibandingkan periode Maret 2023 yang sebesar 9,37 persen (yoy).
Di sisi lain, peningkatan indeks konsumsi pribadi (PCE) periode April 2023 sebesar 4,4 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,2 persen, yang kembali meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan pengetatan moneter.
Dari mancanegara, pelaku pasar terutama Amerika Serikat (AS) masih meraba sinyal kesepakatan penambahan plafon utang (debt ceiling), untuk menghindarkan dari kondisi gagal bayar (default).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG awal pekan berpeluang mendatar seiring BI tahan suku bunga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023