Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyatakan terus berkoordinasi dengan berbagai distributor guna mengendalikan harga telur ayam yang tinggi pada bulan Mei 2023 ini.
 
Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan saat ini harga telur di itu berkisar Rp32-33 ribu per kilogram. Angka itu cukup tinggi karena harga acuan telur di Kota Bandung itu sebesar Rp27 per ribu kilogram.
 
"Harga telur ayam ras itu sudah hampir dua minggu, berkisar Rp32-33 ribu di pengecer atau di pasaran," kata Meiwan di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
 
Menurutnya pada pekan lalu harga telur di tingkat distributor atau grosir itu sudah turun di kisaran Rp28-30 ribu per kilogram. Namun hal itu tidak serta merta membuat harga telur di tingkat pengecer itu langsung mengalami penurunan.
 
"Cuma kalau ke tingkat pengecer itu nggak bisa langsung turun karena biasanya di pasaran itu masih menjual stok pembelian lama," kata Meiwan.
 
Adapun dia menilai tingginya harga telur itu disebabkan oleh naiknya harga di tingkat produsen. Di samping itu, menurutnya permintaan telur di Kota Bandung pun meningkat khususnya setelah momen Idul Fitri 1444 Hijriah.
 
"Biasanya kalau habis Lebaran kan banyak acara-acara pernikahan, undangan, dan sejenisnya. Mungkin itu menjadi faktor meningkatnya permintaan telur," kata dia.
 
Untuk itu, dia memastikan Disdagin Kota Bandung terus melakukan pemantauan harga telur ke sejumlah pasar setiap pekannya. Selain itu, pihaknya pun berupaya berkoordinasi dengan pihak pemasok guna memastikan distribusi telur tak mengalami hambatan.
 
"Pemasok telur di Bandung itu biasanya dari luar, dari Blitar atau daerah Medan. Kalau daerah sekitar itu ada juga dari Ciamis atau Kabupaten Bandung, tapi banyaknya dari Blitar," katanya.
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023