Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat menyebarkan status daftar pencarian orang (DPO) ASR alias Tukul yang membacok AS siswa kelas 10 SMK Bina Warga di Simpang Pomad Jalan Raya Jakarta-Bogor yang buron sejak dua bulan lalu.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Rakoso saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Senin, mengatakan polisi terus mengejar ASR dan meminta dukungan masyarakat agar segera dapat ditangkap.
"Tim sedang melakukan pengejaran. Doakan segera tertangkap. Sudah DPO," ujarnya.
Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila Secar menerangkan untuk menyebarkan informasi terbuka status buron ASR kepada masyarakat umum dengan membagi-bagikan foto masih dipertimbangkan karena statusnya adalah anak di bawah umur.
Keterlibatan ASR menjadi pelaku utama pembacokan AS setelah temannya menerima tantangan dari orang lain inisial A melalui media sosial. Namun, A tidak berada di lokasi, sehingga AS menjadi korban salah sasaran.
ASR merupakan residivis kasus jambret dan keluar dari tahanan pada tahun ini, kemudian kembali diterima sekolah SMK swasta karena mempertimbangkan hak asasi manusia (HAM). Namun, anak usia 17 tahun itu kembali melakukan tindak kriminal setelah kembali sekolah.
Kini keberadaan ASR masih dalam pengejaran petugas Satreskrim Polresta Bogor Kota, sementara dua pelaku lainnya MA dan SA yang berboncengan dengan ASR berperan mendukung aksi temannya itu sudah tertangkap di luar daerah.
Mereka bertiga merupakan sekawan yang membacok AS di Lampu Merah perempatan Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara pada Jumat (10/3) pukul 09.30 WIB.
Ketiganya menggunakan sepeda motor dari arah Cibinong dan langsung menyabetkan pedang panjang atau gobang ke arah AS yang sedang berada di median jalan dengan teman-temannya hendak menyeberang.
AS menjadi korban salah sasaran, karena tujuan ASR dan teman-temannya adalah A yang menantang mereka melalui akun media sosial Instagram namun saat itu tidak ada di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Rakoso saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Senin, mengatakan polisi terus mengejar ASR dan meminta dukungan masyarakat agar segera dapat ditangkap.
"Tim sedang melakukan pengejaran. Doakan segera tertangkap. Sudah DPO," ujarnya.
Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila Secar menerangkan untuk menyebarkan informasi terbuka status buron ASR kepada masyarakat umum dengan membagi-bagikan foto masih dipertimbangkan karena statusnya adalah anak di bawah umur.
Keterlibatan ASR menjadi pelaku utama pembacokan AS setelah temannya menerima tantangan dari orang lain inisial A melalui media sosial. Namun, A tidak berada di lokasi, sehingga AS menjadi korban salah sasaran.
ASR merupakan residivis kasus jambret dan keluar dari tahanan pada tahun ini, kemudian kembali diterima sekolah SMK swasta karena mempertimbangkan hak asasi manusia (HAM). Namun, anak usia 17 tahun itu kembali melakukan tindak kriminal setelah kembali sekolah.
Kini keberadaan ASR masih dalam pengejaran petugas Satreskrim Polresta Bogor Kota, sementara dua pelaku lainnya MA dan SA yang berboncengan dengan ASR berperan mendukung aksi temannya itu sudah tertangkap di luar daerah.
Mereka bertiga merupakan sekawan yang membacok AS di Lampu Merah perempatan Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara pada Jumat (10/3) pukul 09.30 WIB.
Ketiganya menggunakan sepeda motor dari arah Cibinong dan langsung menyabetkan pedang panjang atau gobang ke arah AS yang sedang berada di median jalan dengan teman-temannya hendak menyeberang.
AS menjadi korban salah sasaran, karena tujuan ASR dan teman-temannya adalah A yang menantang mereka melalui akun media sosial Instagram namun saat itu tidak ada di lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023