Pebulutangkis ganda campuran nasional Rehan Naufal Kusharjanto asal Jawa Barat mengungkap kondisinya sudah jauh membaik untuk menghadapi SEA Games 2023 setelah sempat mengalami cedera otot pinggang saat tampil di Kejuaraan Badminton Asia (BAC) 2023 pekan lalu.
"Ya sekarang kondisi sudah mulai 80 persen, sudah enggak sakit lagi. Tapi saya sebenarnya masih takut-takut untuk ambil bola atas. Semoga di SEA Games sudah sembuh total, jadi bisa main maksimal dan tidak ada cedera lagi," kata Rehan dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Atlet kelahiran 28 Februari 2000 dari Kota Bekasi yang berpasangan dengan Lisa Ayu Kusumawati itu pun sempat mendapat penanganan medis setibanya di Indonesia pada Jumat pekan lalu. Mulai dari pemulihan metode akupuntur hingga pijat sudah ia lakukan, ujar Rehan.
Baca juga: Atlet Aquatlon asal Jabar sumbang emas pertama untuk Indonesia di SEA Games 2023
Saat ia mencoba melakukan pukulan-pukulan kecil sebagai pemanasan pun sebenarnya kondisi pinggangnya sudah membaik, namun ia masih merasa ragu dan trauma dari cedera itu.
Oleh karenanya pada sesi latihan sebelum bertolak ke Kamboja, Rehan masih membatasi gerakannya dan mengasah keterampilan bermain bola-bola bawah.
Baca juga: Klasemen medali SEA Games: Indonesia dan Thailand bersaing
Namun dua hari jelang keberangkatan Skuad Garuda ke Kamboja, Jumat, Rehan sudah merasa lebih baik dari sebelumnya. Ia pun memastikan bahwa cederanya sudah pulih, namun masih menyisakan trauma yang kadang mempengaruhi kualitas pukulannya.
"Sudah tidak ada sakit, kalau (skala) satu sampai 10, paling satu sih sakitnya. Maksudnya ya masih agak agak takut. Tadi coba smes full sekali, juga tidak ada masalah. Tapi kan namanya cedera pasti ada trauma, jadi lebih hati-hati," ungkap Rehan yang bergabung dengan klub PB Djarum.
Target Emas
Target medali emas SEA Games 2023 yang dibebankan kepada ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati membuat pasangan peringkat 10 dunia itu harus main maksimal pada ajang yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja itu.
Menurut Lisa, meski tak memikirkan target emas namun dia memastikan akan mengeluarkan permainan terbaik.
"Kita tidak terlalu memikirkan ke situ saja, ya yang penting permainannya keluar semua dan kita yakin bahwa bisa saja, jangan terlalu terbebani," ujar Lisa dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Hendro Yap asal Jawa Barat sumbang emas ketiga atletik Indonesia dari jalan cepat
Sementara itu, Rehan lebih berpikir taktis dalam agenda regional Asia Tenggara yang berlangsung pada 5-17 Mei tersebut.
Menurut Rehan, meski hanya bermain pada pertandingan skala regional namun ia meyakini bahwa semua pebulutangkis dari negara lain juga punya keinginan merebut medali emas.
Selain itu, lawan-lawan yang diturunkan juga pelapis kedua atau bahkan ketiga yang bisa bermain lebih nyaman dan tanpa beban.
Baca juga: Rashif Amila bersyukur bisa raih emas perdana bagi Indonesia di SEA Games
"Tapi kita tahu bahwa lawan tidak gampang, lawan pasti berlatih juga. Walaupun SEA Games yang main juga bukan lapis satu, bahkan dua, ada lapis tiga. Tapi kan mereka pasti lebih enjoy," Rehan menuturkan.
Menjaga fokus menjadi kewajiban yang harus dilakukan Rehan/Lisa di Kamboja. Mereka memprediksi bahwa calon lawan memiliki semangat lebih untuk menghadapi duo Indonesia.
"Kadang kalau lawan yang di bawah (levelnya), mereka inginnya 'Wah ketemu Rehan/Lisa nih, main lepas saja'. Pasti mereka mengira seperti itu, mainnya jadi bisa lebih keluar dan lepas. Kami tidak mau grogi lawan mereka," kata Rehan.
Baca juga: Agus Prayogo: Yang penting emas... cuaca panas sekali
Oleh karena itu, Rehan juga sepakat dengan rekan mainnya untuk bermain lepas dan tanpa beban. Rehan/Lisa akan berusaha kuat untuk menyumbang medali emas bagi Kontingen Indonesia di Kamboja.
"Kita kan ditargetkan emas, kita juga pasti mau emas kan. Nah dari situ makanya kita mau usaha maksimal, keluarkan yang terbaik. Urusan juara kan tinggal serahkan ke yang di atas saja," pungkas Rehan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rehan ungkap kondisi jelang SEA Games setelah alami cedera
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Ya sekarang kondisi sudah mulai 80 persen, sudah enggak sakit lagi. Tapi saya sebenarnya masih takut-takut untuk ambil bola atas. Semoga di SEA Games sudah sembuh total, jadi bisa main maksimal dan tidak ada cedera lagi," kata Rehan dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Atlet kelahiran 28 Februari 2000 dari Kota Bekasi yang berpasangan dengan Lisa Ayu Kusumawati itu pun sempat mendapat penanganan medis setibanya di Indonesia pada Jumat pekan lalu. Mulai dari pemulihan metode akupuntur hingga pijat sudah ia lakukan, ujar Rehan.
Baca juga: Atlet Aquatlon asal Jabar sumbang emas pertama untuk Indonesia di SEA Games 2023
Saat ia mencoba melakukan pukulan-pukulan kecil sebagai pemanasan pun sebenarnya kondisi pinggangnya sudah membaik, namun ia masih merasa ragu dan trauma dari cedera itu.
Oleh karenanya pada sesi latihan sebelum bertolak ke Kamboja, Rehan masih membatasi gerakannya dan mengasah keterampilan bermain bola-bola bawah.
Baca juga: Klasemen medali SEA Games: Indonesia dan Thailand bersaing
Namun dua hari jelang keberangkatan Skuad Garuda ke Kamboja, Jumat, Rehan sudah merasa lebih baik dari sebelumnya. Ia pun memastikan bahwa cederanya sudah pulih, namun masih menyisakan trauma yang kadang mempengaruhi kualitas pukulannya.
"Sudah tidak ada sakit, kalau (skala) satu sampai 10, paling satu sih sakitnya. Maksudnya ya masih agak agak takut. Tadi coba smes full sekali, juga tidak ada masalah. Tapi kan namanya cedera pasti ada trauma, jadi lebih hati-hati," ungkap Rehan yang bergabung dengan klub PB Djarum.
Target Emas
Target medali emas SEA Games 2023 yang dibebankan kepada ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati membuat pasangan peringkat 10 dunia itu harus main maksimal pada ajang yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja itu.
Menurut Lisa, meski tak memikirkan target emas namun dia memastikan akan mengeluarkan permainan terbaik.
"Kita tidak terlalu memikirkan ke situ saja, ya yang penting permainannya keluar semua dan kita yakin bahwa bisa saja, jangan terlalu terbebani," ujar Lisa dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Hendro Yap asal Jawa Barat sumbang emas ketiga atletik Indonesia dari jalan cepat
Sementara itu, Rehan lebih berpikir taktis dalam agenda regional Asia Tenggara yang berlangsung pada 5-17 Mei tersebut.
Menurut Rehan, meski hanya bermain pada pertandingan skala regional namun ia meyakini bahwa semua pebulutangkis dari negara lain juga punya keinginan merebut medali emas.
Selain itu, lawan-lawan yang diturunkan juga pelapis kedua atau bahkan ketiga yang bisa bermain lebih nyaman dan tanpa beban.
Baca juga: Rashif Amila bersyukur bisa raih emas perdana bagi Indonesia di SEA Games
"Tapi kita tahu bahwa lawan tidak gampang, lawan pasti berlatih juga. Walaupun SEA Games yang main juga bukan lapis satu, bahkan dua, ada lapis tiga. Tapi kan mereka pasti lebih enjoy," Rehan menuturkan.
Menjaga fokus menjadi kewajiban yang harus dilakukan Rehan/Lisa di Kamboja. Mereka memprediksi bahwa calon lawan memiliki semangat lebih untuk menghadapi duo Indonesia.
"Kadang kalau lawan yang di bawah (levelnya), mereka inginnya 'Wah ketemu Rehan/Lisa nih, main lepas saja'. Pasti mereka mengira seperti itu, mainnya jadi bisa lebih keluar dan lepas. Kami tidak mau grogi lawan mereka," kata Rehan.
Baca juga: Agus Prayogo: Yang penting emas... cuaca panas sekali
Oleh karena itu, Rehan juga sepakat dengan rekan mainnya untuk bermain lepas dan tanpa beban. Rehan/Lisa akan berusaha kuat untuk menyumbang medali emas bagi Kontingen Indonesia di Kamboja.
"Kita kan ditargetkan emas, kita juga pasti mau emas kan. Nah dari situ makanya kita mau usaha maksimal, keluarkan yang terbaik. Urusan juara kan tinggal serahkan ke yang di atas saja," pungkas Rehan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rehan ungkap kondisi jelang SEA Games setelah alami cedera
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023