Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah, di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 29,76 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.915,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,33 poin atau 0,35 persen ke posisi 961,75.
"Dimana indeks IHSG cenderung bergerak variatif, sementara dan mayoritas bursa Asia menguat di tengah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal pertama tahun ini yang tumbuh melambat," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Departemen Perdagangan AS melaporkan perekonomian AS tumbuh 1,1 persen year on year (yoy) pada kuartal I-2023, atau lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 2,3 persen yoy dan melambat dibandingkan sebelumnya di level 2,6 persen yoy.
Di sisi lain, katalis positif datang dari sikap para pelaku pasar yang optimistis terhadap rilis laporan keuangan periode kuartal I-2023 dari emiten-emiten, serta sejumlah laporan ekonomi dari kawasan Asia, dengan produksi industri dan aktivitas penjualan ritel yang lebih baik, sehingga mengimbangi kekhawatiran terhadap ekonomi AS.
Lebih lanjut, pada awal Mei pekan depan The Federal Reserve (The Fed) akan menyelenggarakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menentukan kebijakan suku bunga acuan mereka.
Bank sentral AS diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tersebut.
Selain itu, pada pekan depan juga terdapat laporan inflasi dalam negeri oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang diperkirakan akan berada di bawah 5 persen yoy di tengah kenaikan harga pangan dan barang lainnya pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
IHSG ditutup melemah 29,76 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.915,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,33 poin atau 0,35 persen ke posisi 961,75.
"Dimana indeks IHSG cenderung bergerak variatif, sementara dan mayoritas bursa Asia menguat di tengah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal pertama tahun ini yang tumbuh melambat," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Departemen Perdagangan AS melaporkan perekonomian AS tumbuh 1,1 persen year on year (yoy) pada kuartal I-2023, atau lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 2,3 persen yoy dan melambat dibandingkan sebelumnya di level 2,6 persen yoy.
Di sisi lain, katalis positif datang dari sikap para pelaku pasar yang optimistis terhadap rilis laporan keuangan periode kuartal I-2023 dari emiten-emiten, serta sejumlah laporan ekonomi dari kawasan Asia, dengan produksi industri dan aktivitas penjualan ritel yang lebih baik, sehingga mengimbangi kekhawatiran terhadap ekonomi AS.
Lebih lanjut, pada awal Mei pekan depan The Federal Reserve (The Fed) akan menyelenggarakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menentukan kebijakan suku bunga acuan mereka.
Bank sentral AS diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tersebut.
Selain itu, pada pekan depan juga terdapat laporan inflasi dalam negeri oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang diperkirakan akan berada di bawah 5 persen yoy di tengah kenaikan harga pangan dan barang lainnya pada momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa kawasan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023