Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menghentikan kenaikan dua hari beruntun setelah menembus level psikologis 2.000 dolar AS didorong oleh kekhawatiran baru seputar gejolak perbankan AS, karena imbal hasil pulih dengan fokus kembali ke data ekonomi mendatang.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 8,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi ditutup pada 1.996,00 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.020,20 dolar AS dan terendah di 1.993,70 dolar AS.

Emas berjangka terdongkrak 4,70 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 2.004,50 dolar AS pada Selasa (25/4/2023), setelah menguat 9,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.999,80 dolar AS pada Senin (24/4/2023), dan anjlok 28,60 dolar AS atau 1,42 persen menjadi 1.990,50 dolar AS pada Jumat (21/4/2023).

Saham First Republic Bank mencapai rekor terendah setelah sebuah laporan mengatakan pemerintah AS tidak mau campur tangan dalam proses penyelamatan pemberi pinjaman bermasalah.

"Itu adalah katalis harga emas untuk kembali ke level yang sedikit lebih tinggi," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Data ekonomi yang dirilis Rabu (26/4/2023) mengurangi daya tarik emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang tahan lama AS tumbuh 3,2 persen.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas tergelincir karena aksi ambil untung setelah tembus 2.000 dolar

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023