Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat mengaktifkan kembali protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) untuk mengantisipasi lonjakan kasus di dalam negeri karena mutasi Virus Corona terbaru.

"Masyarakat agar aktif kembali memakai masker, terutama untuk orang yang sedang sakit, orang yang kontak erat dengan orang yang sedang sakit, dan apabila kita berada di keramaian dan kerumunan. Tidak lupa jaga kesehatan untuk mencegah kasus kembali naik,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan peningkatan angka kasus saat ini terjadi di negara tetangga seperti Singapura. Selain itu, negara lain yang juga kembali dilanda COVID-19 adalah India.

Untuk itu Kementerian Kesehatan meminta masyarakat agar kembali memakai masker dan menjalani hidup sehat untuk mencegah potensi lonjakan kasus terutama pada golongan lanjut usia dan kelompok yang belum melakukan vaksinasi COVID-19.

"Walaupun kasus baru mengalami penurunan ke 1.145 dari sebelumnya 1.242 kasus, tapi kematian naik menjadi 13 kasus dari sebelumnya 12 jiwa," katanya.

Selain itu, kasus aktif per Kamis (20/4) pun naik menjadi 10.881 dari sebelumnya 10.448. 

Sejumlah gejala dari varian ini antara lain kasus konjungtivitis atau mata merah terutama pada anak-anak, demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan indra perasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, hingga diare.

Kemenkes melaporkan, saat ini terdapat sepuluh provinsi dengan kasus konfirmasi tinggi, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dengan jumlah kasus lebih dari 100 orang.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes minta prokes diaktifkan lagi untuk cegah lonjakan COVID-19

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023