Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 10, 82 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.800,4. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,05 poin atau 0,11 persen ke posisi 942,8.
"IHSG dan bursa regional Asia bergerak melemah dipengaruhi oleh penantian rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), serta menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF ," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar atau investor tetap bersikap hati-hati menjelang rilis laporan inflasi AS yang bisa mempengaruhi keputusan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) pada Mei 2022.
Sebelumnya, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee menekankan kehati-hatian dengan memperingatkan bahwa The Fed harus berhati-hati dalam menaikkan suku bunga dalam upayanya untuk menjinakkan inflasi.
Selain itu, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global sebelumnya dari 2,9 persen menjadi 2,8 persen pada 2023, dan menjadi tiga persen dari 3,1 persen pada 2024.
Proyeksi tersebut terpengaruh oleh dampak dari kebijakan bank sentral di dunia dalam melawan inflasi, sehingga menggunakan kebijakan moneter yang ketat.
Dibuka melemah, IHSG masih bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dimana sektor industri paling tinggi yaitu 0,97 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan naik masing-masing 0,34 persen dan 0,19 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023