Direktur Umum Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso atau Buwas mengatakan bahwa Bulog telah membuat kontrak impor beras dengan beberapa negara produsen sejumlah 500 ribu ton yang diperuntukan hanya sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Artinya saya sudah melakukan kontrak dengan beberapa negara itu, saya sudah kontrak 500 ribu. Kontrak itu bukan berarti harus kontrak tertulis juga, tidak. Kita kerja sama, dengan jaminan mereka, ada jaminan dari kita, kan juga sudah sama dengan deal,” kata Buwas di Jakarta, Rabu.
Bulog telah mengamankan kontrak impor beras dengan beberapa negara, di antaranya Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Hal tersebut disampaikan Buwas saat tengah memantau kedatangan daging kerbau beku impor di New Priok Container Terminal One (NPCT1).
Selain itu, Buwas kembali menegaskan bahwa rencana impor beras tersebut tidak untuk dijual, melainkan hanya untuk kebutuhan CBP.
“Artinya gini, impor itu bukan untuk dijual, sekali lagi, supaya efeknya tidak buruk terhadap petani. Impor itu untuk CBP, cadangan beras pemerintah. Dikeluarkan atas dasar perintah negara, tentunya dari hitungan kebutuhan. Kalau barangnya di pasar itu berlebihan, harga stabil ya nggak mungkin dikeluarkan. Kalau ada program pemerintah, misal bansos, ya itu menggunakan beras itu,” jelas Buwas.
Diketahui, Bulog telah menerima penugasan dari pemerintah untuk impor beras 2 juta ton. Penugasan tersebut tertuang dalam Surat Penugasan per tanggal 24 Maret 2023.
Bulog ditugaskan mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan CBP sebagai antisipasi adanya potensi kemarau panjang yang disebabkan adanya El Nino. Namun, saat ini yang perlu segera diimpor adalah sejumlah 500 ribu ton.
Sementara itu Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor 18 ribu ton daging kerbau beku guna memenuhi stok pangan nasional saat periode Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami tren kenaikan permintaan saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,” kata Direktur Umum Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas di Jakarta, Rabu.
Buwas menjelaskan, daging kerbau beku impor tersebut merupakan tahap awal dari total 100 ribu ton daging yang rencananya akan diimpor secara bertahap sepanjang 2023.
Tujuannya sebagai pilihan alternatif bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging, serta menjaga stabilitas harga daging di tingkat konsumen, khususnya saat periode lebaran 2023.
Daging beku tersebut didatangkan dari India dan akan dijual ke pasar tradisional dan swalayan dengan harga Rp85 ribu - Rp90 ribu.
“Ini dagingnya dari India, dijual sampai konsumen Rp85 ribu - Rp90 ribu per kilo. Nanti ada di ritel-ritel modern dengan freezer, harganya tidak bisa lebih karena ini sudah tertera harganya di kemasan,” jelas Budi.
Prosesi pembongkaran daging beku yang diawasi langsung oleh Budi Waseso itu dilakukan di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Tanjung Priok.
Usai memeriksa kontainer daging yang dibuka, Budi lanjut menjelaskan, Bulog telah melakukan upaya percepatan masuknya cadangan stok daging nasional untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog: Rencana impor beras 500 ribu ton hanya sebagai cadangan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
“Artinya saya sudah melakukan kontrak dengan beberapa negara itu, saya sudah kontrak 500 ribu. Kontrak itu bukan berarti harus kontrak tertulis juga, tidak. Kita kerja sama, dengan jaminan mereka, ada jaminan dari kita, kan juga sudah sama dengan deal,” kata Buwas di Jakarta, Rabu.
Bulog telah mengamankan kontrak impor beras dengan beberapa negara, di antaranya Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Hal tersebut disampaikan Buwas saat tengah memantau kedatangan daging kerbau beku impor di New Priok Container Terminal One (NPCT1).
Selain itu, Buwas kembali menegaskan bahwa rencana impor beras tersebut tidak untuk dijual, melainkan hanya untuk kebutuhan CBP.
“Artinya gini, impor itu bukan untuk dijual, sekali lagi, supaya efeknya tidak buruk terhadap petani. Impor itu untuk CBP, cadangan beras pemerintah. Dikeluarkan atas dasar perintah negara, tentunya dari hitungan kebutuhan. Kalau barangnya di pasar itu berlebihan, harga stabil ya nggak mungkin dikeluarkan. Kalau ada program pemerintah, misal bansos, ya itu menggunakan beras itu,” jelas Buwas.
Diketahui, Bulog telah menerima penugasan dari pemerintah untuk impor beras 2 juta ton. Penugasan tersebut tertuang dalam Surat Penugasan per tanggal 24 Maret 2023.
Bulog ditugaskan mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan CBP sebagai antisipasi adanya potensi kemarau panjang yang disebabkan adanya El Nino. Namun, saat ini yang perlu segera diimpor adalah sejumlah 500 ribu ton.
Sementara itu Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengimpor 18 ribu ton daging kerbau beku guna memenuhi stok pangan nasional saat periode Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kedatangan stok daging impor oleh Bulog ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami tren kenaikan permintaan saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,” kata Direktur Umum Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas di Jakarta, Rabu.
Buwas menjelaskan, daging kerbau beku impor tersebut merupakan tahap awal dari total 100 ribu ton daging yang rencananya akan diimpor secara bertahap sepanjang 2023.
Tujuannya sebagai pilihan alternatif bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging, serta menjaga stabilitas harga daging di tingkat konsumen, khususnya saat periode lebaran 2023.
Daging beku tersebut didatangkan dari India dan akan dijual ke pasar tradisional dan swalayan dengan harga Rp85 ribu - Rp90 ribu.
“Ini dagingnya dari India, dijual sampai konsumen Rp85 ribu - Rp90 ribu per kilo. Nanti ada di ritel-ritel modern dengan freezer, harganya tidak bisa lebih karena ini sudah tertera harganya di kemasan,” jelas Budi.
Prosesi pembongkaran daging beku yang diawasi langsung oleh Budi Waseso itu dilakukan di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Tanjung Priok.
Usai memeriksa kontainer daging yang dibuka, Budi lanjut menjelaskan, Bulog telah melakukan upaya percepatan masuknya cadangan stok daging nasional untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog: Rencana impor beras 500 ribu ton hanya sebagai cadangan
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023