Kementerian Kesehatan mengimbau jamaah calon haji untuk mempersiapkan kondisi fisiknya jelang dan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci, serta mengatur ritme ibadah sunahnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengatakan salah satu cara menjaga kondisi fisik yakni membatasi aktivitas ibadah sunah menjelang puncak haji atau yang dikenal dengan masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

"Jamaah hendaknya mengurangi aktivitas sunah sebelum perjalanan Masyair agar kondisi fisik saat di Armuzna dalam kondisi baik," kata Liliek dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Liliek mengatakan pengaturan aktivitas itu mesti dilakukan agar jamaah calon haji dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan meraih kemabruran.

"Periode Armuzna ini seharusnya menjadi puncak kebugaran jamaah bukan puncak kelelahan," katanya.

Liliek melaporkan dalam beberapa tahun terakhir pelaksanaan ibadah haji ada beberapa penyebab kematian tertinggi jamaah, di antaranya, penyakit jantung, paru, dan stroke. Kebanyakan dari mereka teridentifikasi mengalami penyakit tersebut di pemondokan pasca Armuzna.

Senada dengan Liliek, Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengingatkan bahwa ada lima titik kritis yang harus menjadi perhatian para petugas penyelenggara ibadah haji.

Lima titik tersebut yaitu titik kedatangan jamaah di bandara Madinah dan Jeddah, titik ketibaan jamaah di Makkah dan Madinah, titik di Makkah gelombang I, titik di Arafah, Muzdalifah dan Mina, serta titik saat tawaf Ifadah.

"Saya minta diatur betul semua supaya kondisi jamaah tetap fit bisa menjalankan semua rukun ibadah haji," kata Arsyad.
Sementara itu Kelompok Terbang (Kloter) pertama jamaah haji Indonesia tahun 2023/1444 Hijriah mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada 24 Mei 2023 melalui 14 embarkasi haji di Indonesia.

"Jumlah jamaah haji setelah pandemi COVID-19 kembali normal dengan kuota 221 ribu orang," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief saat Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), di Asrama Haji Pondok Gede, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu.

Dari jumlah itu, sebanyak 67 ribu orang adalah jamaah yang tergolong lanjut usia. Kemenag berkomitmen mewujudkan pelayanan haji ramah lansia yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Kami harus menyiapkan petugas secara lebih matang dari segi wawasan mereka, keterampilannya, tenaganya, dedikasinya, karena memang tantangan tahun ini cukup besar. Ada konfigurasi jamaahnya yang jumlah lansianya cukup banyak, hampir 20-30 persen," kata Hilman Latief.

Dia mengatakan kuota tahun ini ada calon jamaah haji lansia berumur 105 tahun, sehingga akan diverifikasi dan cek kesehatan.

"Nanti diputuskan apakah diberangkatkan ke Tanah Suci tanpa syarat, dengan syarat tertentu atau, bahkan tidak layak berangkat," katanya.

Ditjen Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag menyelenggarakan Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi dan Bimtek terintegrasi PPIH Arab Saudi yang dilaksanakan pada 7-16 April 2023, untuk meningkatkan koordinasi layanan dan bidang pelayanan petugas serta menyatukan visi misi PPIH Arab Saudi yang diikuti oleh 1.234 petugas haji.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes imbau calon haji atur ritme ibadah sunah

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023