Antarajawabarat.com,18/6 - Presiden terpilih Iran Hassan Rowhani tidak akan menghentikan kegiatan nuklir yang telah dikenakan sanksi-sanksi PBB tetapi mengatakan ia mengharapkan segera tercapai persetujuan untuk menghilangkan kekhawatiran negara-negara besar.

Ulama moderat, yang meraih kemenangan dalam pemilihan presiden, Jumat dengan harapan-harapan jutaan orang dapat mengakhiri kesulitan ekonomi akibat sanksi-sanksi Barat, menjanjikan tranparansi lebih luas dalam perundingan yang berlangsung lama.

Rowhani, yang berpidato dalam jumpa pers pertama sejak meraih kemenangan itu, Senin mengatakan tidak akan ada perubahan dalam aliansi Iran dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang menambah kekhawatiran Barat.

Tetapi ia mengatakan ia akan berusaha mencairkan hubungan dengan kelompok Arab Teluk pendukung pemberontak yang berperang untuk menggulingkan pemerintah Bashar selama lebih dari dua tahun.

Rowhani, yang memimpin tim perundingan nuklir di bawah mantan presiden Mohammad Khatami yang reformis tahun 2003-2005, mengatakan tidak akan kembali pada moratorium pengayaan uranium yang Iran sepakati saat itu.

"Periode ini telah berakhir," katanya.

Ketika Rowhani mengundurkan diri, Presiden Mahmoud Ahmadinejad memulai kembali pengayaan uranium yang memicu Dewan Keamanan PBB memberikan ultimatum-ultimatum untuk menangguhkannya, beberapa di antaranya mendukung dengan sanksi-sanksi.

Iran sejak itu memperluas fasilitas-fasilitasnya bagi pengayaan uranium, meningkatkan proses itu sampai 20 persen dan menimbulkan kecemasan bagi Israel bahwa tingkat 90 persen yang diperlukan bagi satu hulu ledak tetapi satu langkah yang masih jauh.

Rowhani, 64 tahun mengatakan sanksi-sanksi Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap sektor-sektor minyak dan bank Iran yang menyebabkan ekonominya terpuruk adalah tidak adil, tetapi berjanji akan berunding dalam usaha menyelesaikan masalah-masalah yang mendasar.

Iran akan "lebih transparan untuk menunjukkan bahwa kegiatan-keegiatannya tetap berada dalam kerangka peraturan-peraturan internasional," katanya.

"Gagasan itu adalah untuk melakukan perundingan-perundingan yang lebih aktif."
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengemukakan pada sidang parlemen ia mengharapkan Teheran "terlibat dengan serius".

"Pemerintah mengharapkan bahwa setelah terpilihnya Rowhani, pemerintah Iran akan mengambil kesempatan bagi hubungan baru degan masyarakat internasional dengan melakukan segala usaha untuk mencapai satu penyelesaian yang dirundingkan mengenai masalah nuklir itu," katanya.

"Jika Iran bersedia membuat pilihan itu, kami siap menanggapi dengan kepercayaan yang baik," Tetapi Teheran meragukan usaha Inggris untuk mencegah proliferasi nuklir di Timur Tengah tambahnya.

Rowhani mengulangi kembali janji untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat, yang putus lebih dari tiga dasa warsa lalu setelah penyerbuan kedutaan besar AS Serikat di Teheran oleh para mahasiswa Islam.

Ia juga menyatakan kesediannya bagi perundingan-perundingan bilateral dengan Washington untuk menghilangkan kecemasannya bahwa program nuklir Iran adalah secara tersembunyi untuk mengembangkan kemampuan membuat senjata nuklir.

Tetapi AS jangan mencampuri urusan-urusan dalam negeri Iran, harus mengakui hak-haknya termasuk hak nuklir,"... dan menghentikan kebijakan sepihak dan tekanannya," tambahnya.

Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan "optimisme yang hati-hati" bahwa terpilihnya Rowhani dapat membantu mempercepat proses bagi perundingan-perundingan nuklir.

Mereka berbicara dengan wartawan setelah perundingan di sela-sela KTT G-8 di Irlandia Utara,Senin.

Putin mengatakan ia mengharapkan bahwa pemilihan Rowhani akan membuka "peluang-peluang baru untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran.

Dalam sayu kunjungan ke Iran, Senin, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton, mengatakan dia akan memegang janji Rowhani bagi pendekatan yang lebih konstruktif.

"Saya akan terus mendesak Iran bekerja lebih erat dengan saya... untu membangun kepercayaan dalam hal program nuklir mereka," katanya.

Rowhani mengatakan ia aan berusaha mengatasi hubungan yang sulit antara Iran dan negara-negara Teluk Persia,yang semakin tegang akibat konflik di Suriah."Prioritas pemerintah saya adalah memperkuat hubungan dengan tetangga-tetangga...negara-negara Teluk Persia dan Arab yang saudara-saudara kami yang penting dan strategis," katanya.

Arab Saudi adalah saudara dan tetangga...di mana kami memiliki hubungan sejarah, budaya dan geografi," katanya.

Rowhani meraih kemenangan lebih dari 50 persen suara melawan beberapa kandidat garis keras dari kelompok konservatif dalam pemilihan presiden Jumat.

Ia mengemukakan kepada para pendukungnya Senn ia akan melakukan segala usaha dalam pemerintahnya untuk mewujudkan "perubahan" yang mereka inginkan setelah delapan tahun berada dalam pemerintah presiden Ahmadinejad.

antara

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013