Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpotensi menguat di tengah sentimen risk on di pasar.

Rupiah pada Rabu pagi dibuka bertahan di posisi Rp15.085 per dolar AS, serupa dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.

"Rupiah berpotensi kembali menguat oleh pelemahan dolar AS di tengah sentimen risk on di pasar dengan meredanya kekhawatiran akan masalah di sektor perbankan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Namun menurut Lukman, penguatan rupiah mungkin dibatasi oleh naiknya imbal hasil obligasi AS, dengan imbal hasil tenor dua tahun di posisi 4,0785 persen dan 10 tahun di 3,57 persen.

Dampak sentimen risk on akan menguatkan asset dan mata uang berIsiko dan melemahkan safe haven seperti dolar AS dan Yen Jepang.

Pengumuman Senin (27/3/2023) bahwa First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi simpanan dan pinjaman dari Silicon Valley Bank yang gagal memicu optimisme tentang kondisi sektor perbankan yang mengguncang pasar keuangan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah berpotensi menguat di tengah sentimen risk on di pasar

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023