Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah, dipimpin oleh saham sektor energi.
IHSG ditutup melemah 53,32 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.708,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,94 poin atau 1,27 persen ke posisi 929,1.
"Indeks IHSG dan bursa regional Asia kembali tertekan seiring kekhawatiran pasar terhadap krisis perbankan. Sebelumnya petinggi IMF dimana Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva yang memperkirakan risiko stabilitas keuangan telah meningkat, namun tetap menyerukan kewaspadaan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Kewaspadaan tersebut tentunya direspons oleh pasar seperti terjadi di Deutche Bank. Pasar merespons masalah Deutsche Bank menyusul lonjakan biaya credit default swap yang merupakan sejenis asuransi untuk pemegang obligasi perusahaan, sehingga dengan semakin tingginya premi, semakin tinggi pula risiko gagal bayar.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap perbankan dampak dari gagal bayar, sehingga menyebabkan turunnya kepercayaan pasar terhadap perbankan di Eropa yang sebelumnya terjadi juga di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, akan menjadi perhatian pelaku pasar seiring nasabah dan investor sedang menanti sejauh mana regulator akan melindungi dana mereka.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin sektor energi yang naik 0,97 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor properti yang masing-masing naik 0,81 persen dan 0,64 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023