Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan berintensitas ringan hingga lebat yang terjadi pada Rabu (15/3).
Dikutip dari situs BMKG di Jakarta, Rabu dini hari, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu pada pagi hari.
Untuk wilayah Jawa Barat, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir serta terjadinya angin kencang pada pagi dan dini hari di sebagian wilayah Kabupaten/Kota Bekasi serta Kabupaten Karawang.
Potensi yang sama juga terjadi antara siang menjelang malam hari di sebagian wilayah Kota Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten/Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sumedang.
Sementara itu untuk wilayah Banda Aceh akan berpotensi cerah berawan sepanjang pagi hingga malam dengan kisaran suhu udara 25-30 derajat Celcius. Sedangkan untuk wilayah Denpasar, Bali, diprakirakan berawan sepanjang hari dengan kisaran suhu udara 26-31 derajat Celcius.
Secara umum BMKG juga mencatat sejumlah wilayah berpotensi cerah dan berawan di antaranya wilayah Gorontalo, Semarang, Surabaya, Tarakan, Tanjung Pinang, Pekanbaru, dan Kupang.
Sedangkan sejumlah daerah berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat disertai petir pada malam hari di antaranya wilayah Yogyakarta, Medan, Pontianak, Palangka Raya, Mamuju, dan Manado.
BMKG mencatat wilayah Jayapura berpotensi cerah berawan pada pagi hingga siang hari disertai hujan ringan dengan kisaran suhu udara antara 23-31 derajat Celcius.
Pancaroba
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat berdurasi singkat berpotensi terjadi pada masa pancaroba, masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
"Pada Maret, April, Mei 2023, beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi sebelum memasuki kemarau pada bulan Juni. Hal yang perlu diwaspadai, fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat.
BMKG memprakirakan curah hujan di wilayah Indonesia mulai mengalami penurunan karena fenomena La Nina yang semakin melemah.
Ketika La Nina terjadi, suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya dan kondisi tersebut mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Berdasarkan hasil pemantauan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menurut BMKG, saat ini intensitas La Nina terus melemah.
Fenomena La Nina yang semakin melemah dan menuju netral menyebabkan penurunan curah hujan. Saat curah hujan menurun, titik api berpotensi muncul di hutan maupun lahan.
"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau, yang diprediksi umumnya menunjukkan curah hujan yang berkurang, yang lebih rendah dari tiga tahun terakhir meskipun sifatnya kembali ke normal," kata Dwikorita.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG catat potensi hujan ringan hingga lebat di sejumlah wilayah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Dikutip dari situs BMKG di Jakarta, Rabu dini hari, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu pada pagi hari.
Untuk wilayah Jawa Barat, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir serta terjadinya angin kencang pada pagi dan dini hari di sebagian wilayah Kabupaten/Kota Bekasi serta Kabupaten Karawang.
Potensi yang sama juga terjadi antara siang menjelang malam hari di sebagian wilayah Kota Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten/Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sumedang.
Sementara itu untuk wilayah Banda Aceh akan berpotensi cerah berawan sepanjang pagi hingga malam dengan kisaran suhu udara 25-30 derajat Celcius. Sedangkan untuk wilayah Denpasar, Bali, diprakirakan berawan sepanjang hari dengan kisaran suhu udara 26-31 derajat Celcius.
Secara umum BMKG juga mencatat sejumlah wilayah berpotensi cerah dan berawan di antaranya wilayah Gorontalo, Semarang, Surabaya, Tarakan, Tanjung Pinang, Pekanbaru, dan Kupang.
Sedangkan sejumlah daerah berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat disertai petir pada malam hari di antaranya wilayah Yogyakarta, Medan, Pontianak, Palangka Raya, Mamuju, dan Manado.
BMKG mencatat wilayah Jayapura berpotensi cerah berawan pada pagi hingga siang hari disertai hujan ringan dengan kisaran suhu udara antara 23-31 derajat Celcius.
Pancaroba
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang, angin puting beliung, dan hujan lebat berdurasi singkat berpotensi terjadi pada masa pancaroba, masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
"Pada Maret, April, Mei 2023, beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi sebelum memasuki kemarau pada bulan Juni. Hal yang perlu diwaspadai, fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat.
BMKG memprakirakan curah hujan di wilayah Indonesia mulai mengalami penurunan karena fenomena La Nina yang semakin melemah.
Ketika La Nina terjadi, suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya dan kondisi tersebut mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Berdasarkan hasil pemantauan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menurut BMKG, saat ini intensitas La Nina terus melemah.
Fenomena La Nina yang semakin melemah dan menuju netral menyebabkan penurunan curah hujan. Saat curah hujan menurun, titik api berpotensi muncul di hutan maupun lahan.
"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau, yang diprediksi umumnya menunjukkan curah hujan yang berkurang, yang lebih rendah dari tiga tahun terakhir meskipun sifatnya kembali ke normal," kata Dwikorita.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG catat potensi hujan ringan hingga lebat di sejumlah wilayah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023