Polresta Bogor Kota, Jawa Barat, mengungkapkan pelaku utama pembacokan terhadap AS, siswa kelas X SMK Bina Warga, ialah berinisial ASR dan kini masih melarikan diri merupakan siswa SMK swasta yang juga residivis kasus jambret.

"Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku (ASR), segera kami tangkap. Dia adalah residivis kasus jambret. Mereka bertiga sekolah di sekolah yang sama," ujar Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Polisi Bismo Teguh Prakoso saat ungkap kasus tersebut di Mapolresta Bogor Kota, Selasa siang.

Bismo menyampaikan ASR merupakan pelaku utama pembacokan terhadap AS. Ia berperan menyabetkan pedang panjang alias gobang ke bagian pipi hingga pangkal leher korbannya hingga tewas.
 

ASR keluar dari tahanan pada tahun ini dan kembali diterima sekolah SMK swasta karena mempertimbangkan hak asasi manusia. Namun, siswa berusia 17 tahun itu kembali melakukan tindak kriminal setelah kembali sekolah.

Kini keberadaan ASR masih dalam pengejaran jajaran Satreskrim Polresta Bogor Kota. Sementara dua pelaku lainnya, yakni MA dan SA yang berboncengan dengan ASR dan berperan mendukung aksi temannya itu sudah ditangkap sebelumnya di luar daerah.
 

Mereka bertiga merupakan sekawan yang membacok AS di kawasan lampu merah perempatan Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, pada Jumat, 10 Februari 2023, pukul 9.30 WIB.

Ketiga pelaku menggunakan sepeda motor dari arah Cibinong dan langsung menyabetkan pedang panjang atau gobang ke arah AS yang sedang berada di median jalan saat bersama teman-temannya hendak menyeberang.
 

Kombes Bismo mengungkapkan aksi pembacokan yang dilakukan tiga sekawan ini dilakukan setelah mendapat tantangan melalui akun Instagram dari seseorang berinisial A pada Senin, 6 Februari 2023. Sementara pada saat kejadian, A tidak ada sehingga AS menjadi sasaran.

Pelaku MA dan SA sebelumnya ditangkap pada dua lokasi berbeda, yakni di Lebak, Banten dan di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.


Keduanya dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.

Sementara untuk ASR yang telah memiliki rekam jejak kasus kriminal, kata Kapolresta, diimbau menyerahkan diri dan bagi masyarakat yang mengetahui bahkan menyembunyikannya segera menginformasikan kepada Polresta Bogor Kota.

"Bagi yang menyembunyikan ada ancaman hukuman yang menanti. Lebih baik segera hubungi kami untuk diserahkan. Saya selalu sampaikan hotline yang bisa dihubungi masyarakat langsung ke HP saya (087810010057)," katanya.


Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) mengutuk keras aksi pembacokan yang menewaskan siswa SMK Bina Warga 1, Arya Saputra (16) di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3).
 
"Kami kecewa dan mengutuk keras kejadian tersebut. Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam terhadap keluarga atas meninggalnya almarhum Arya Saputra," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya, ketika dihubungi, Senin.

Wahyu mengatakan pihaknya akan berkeliling ke kantor cabang dinas (KCD) dan bersilaturahmi dengan kepala sekolah untuk mengantisipasi berbagai hal, termasuk tindakan kekerasan yang mungkin dilakukan oleh siswa SMK.
 
"Kejadian kemarin, kami hadir ke SMK Bina Marga 1, mendampingi Kapolres untuk mengantisipasi jangan sampai ada dampak lanjutan dari kejadian tersebut. Kita koordinasi dengan aparat supaya ditemukan pelaku dan ada tindak lanjut dengan kejadian tersebut," kata dia.
 
Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat juga membuat surat edaran ke sekolah untuk mengantisipasi kejadian serupa.
 
Surat edaran itu berisi penekanan pengawasan pihak sekolah terhadap aktivitas siswa.

"Konsepnya itu lebih kepada pembinaan karakter siswa, fisik emosi, bukti karya yang bisa dilakukan supaya mandiri dan lebih punya karakter," kata dia.
 
Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyebutkan bahwa pihaknya sedang memburu pelaku pembacokan yang menewaskan Arya Saputra.

"Kita akan tangkap pelakunya. Sekarang masih diselidiki. Tunggu hasil penyelidikan dulu baru kita tangkap pelakunya," ucap Bismo.
 
Arya tewas dibacok oleh orang tidak dikenal sekitar pukul 09.30 WIB saat hendak menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
 
Salah seorang saksi, Andre menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Arya bersama lima orang temannya hendak menyeberang jalan. Kemudian, dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang menggunakan pedang.
 
Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi tepatnya di bawah telinga, Arya langsung terkapar. Rekan korban sempat melarikan diri, sebelum kembali untuk menolong korban dibantu warga sekitar yang memberhentikan ambulans, lalu membawa Arya ke RS FMC.
 
"Iya, pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau menyeberang lampu merah," kata Andre.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelaku utama pembacokan siswa di Pomad Bogor adalah residivis

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023