Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan melemah, sejalan dengan pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka melemah 36,84 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.762,9. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,59 poin atau 0,59 persen ke posisi 937,2.
"Risiko masih ada dari penantian pasar terhadap laporan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) non-farm payroll report nanti malam. Apabila datanya lebih tinggi dari konsensus, pasar global kembali tertekan," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Sentimen positif datang dari penantian pasar terhadap agenda RUPS dari 4 bank besar pada Senin hingga Kamis pekan depan. Pasar akan bersiap untuk menantikan keputusan dividen dari 4 bank besar tersebut.
Sementara itu, bursa AS bergerak turun pada perdagangan tadi malam. Saham-saham bank dan perusahaan finansial mengalami tekanan dipicu kekhawatiran pasar terhadap laporan data tenaga kerja non-farm payroll pada nanti malam.
Pasar khawatir apabila penambahan tenaga kerja lebih tinggi dari estimasi konsensus.
IHSG dibuka melemah 36,84 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.762,9. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,59 poin atau 0,59 persen ke posisi 937,2.
"Risiko masih ada dari penantian pasar terhadap laporan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) non-farm payroll report nanti malam. Apabila datanya lebih tinggi dari konsensus, pasar global kembali tertekan," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Sentimen positif datang dari penantian pasar terhadap agenda RUPS dari 4 bank besar pada Senin hingga Kamis pekan depan. Pasar akan bersiap untuk menantikan keputusan dividen dari 4 bank besar tersebut.
Sementara itu, bursa AS bergerak turun pada perdagangan tadi malam. Saham-saham bank dan perusahaan finansial mengalami tekanan dipicu kekhawatiran pasar terhadap laporan data tenaga kerja non-farm payroll pada nanti malam.
Pasar khawatir apabila penambahan tenaga kerja lebih tinggi dari estimasi konsensus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023