Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat kejadian bencana yang terjadi di sepanjang Februari 2023 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, didominasi angin kencang dan tanah longsor.
"Bencana angin kencang atau puting beliung dan tanah longsor masih menjadi penyumbang terbesar kasus kejadian di Februari lalu," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi pada Kamis.
Menurut Daeng, dari hasil rekapitulasi kejadian bencana pada Februari untuk angin kencang 41 kejadian, tanah longsor 27 kejadian, banjir tiga kejadian, gempa bumi dan pergerakan tanah masing-masing satu kejadian, dan bencana lain-lain lima kejadian, sehingga totalnya 78 kejadian.
Dari puluhan kejadian bencana itu, sebanyak 64 Kepala Keluarga (KK) atau 202 jiwa terdampak dan lima korban mengalami luka-luka dan untuk nominal kerugian mencapai Rp1,3 miliar.
Ia mengatakan 78 kejadian bencana itu tersebar di 24 kecamatan yakni Kecamatan Cicurug, Nagrak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Cibadak, Gunungguruh, Sukabumi, Parakansalak, Caringin, Cicantayan, Kabandungan, Gegerbitung, Bojonggenteng, Cisolok, dan Surade. Kemudian Cibitung, Cikidang, Sukalarang, Ciracap, Ciambar, Kadudampit dan Parungkuda.
"Dari 24 kecamatan itu, kasus bencana paling banyak terjadi di Kecamatan Cicurug dengan 10 kejadian dan disusul Nagrak yakni delapan kejadian," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Bencana angin kencang atau puting beliung dan tanah longsor masih menjadi penyumbang terbesar kasus kejadian di Februari lalu," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi pada Kamis.
Menurut Daeng, dari hasil rekapitulasi kejadian bencana pada Februari untuk angin kencang 41 kejadian, tanah longsor 27 kejadian, banjir tiga kejadian, gempa bumi dan pergerakan tanah masing-masing satu kejadian, dan bencana lain-lain lima kejadian, sehingga totalnya 78 kejadian.
Dari puluhan kejadian bencana itu, sebanyak 64 Kepala Keluarga (KK) atau 202 jiwa terdampak dan lima korban mengalami luka-luka dan untuk nominal kerugian mencapai Rp1,3 miliar.
Ia mengatakan 78 kejadian bencana itu tersebar di 24 kecamatan yakni Kecamatan Cicurug, Nagrak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Cibadak, Gunungguruh, Sukabumi, Parakansalak, Caringin, Cicantayan, Kabandungan, Gegerbitung, Bojonggenteng, Cisolok, dan Surade. Kemudian Cibitung, Cikidang, Sukalarang, Ciracap, Ciambar, Kadudampit dan Parungkuda.
"Dari 24 kecamatan itu, kasus bencana paling banyak terjadi di Kecamatan Cicurug dengan 10 kejadian dan disusul Nagrak yakni delapan kejadian," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023