Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) optimistis pasokan beras aman dan mampu mencukupi permintaan masyarakat menyambut momentum Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) seiring dengan memasuki masa panen di sejumlah daerah lumbung pangan nasional.
"Ini adalah atas perintah Presiden Jokowi untuk memastikan ketersediaan pangan menghadapi Ramadhan hingga Lebaran. Kita tidak boleh main-main dengan beras, kan. Insya Allah kelihatannya aman, khususnya menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Mentan SYL saat meninjau lokasi panen raya yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo di area sawah Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, bulan Februari hingga Maret sejumlah wilayah lumbung pangan nasional, seperti Kabupaten Ngawi, mulai memasuki masa panen. Hal itu sebab, biasanya pada akhir tahun, yakni sekitar bulan November dan Desember para petani serentak memulai musim tanam seiring musim hujan.
Sesuai catatan BPS, produktivitas padi sangat bagus pada musim panen awal tahun ini, sehingga jaminan ketersediaan pangan tetap aman. Meski begitu, yang menjadi tantangan saat ini adalah kondisi cuaca dan curah hujan yang masih tinggi. Sehingga dibutuhkan proses pengeringan yang maksimal.
"Tantangan dari panen kita saat ini adalah pengeringan air yang bisa berpengaruh pada rendemen," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan harga beras yang belakangan naik disebabkan beberapa faktor, termasuk proses pengeringan, kadar air, dan masih banyak lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Ini adalah atas perintah Presiden Jokowi untuk memastikan ketersediaan pangan menghadapi Ramadhan hingga Lebaran. Kita tidak boleh main-main dengan beras, kan. Insya Allah kelihatannya aman, khususnya menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Mentan SYL saat meninjau lokasi panen raya yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo di area sawah Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, bulan Februari hingga Maret sejumlah wilayah lumbung pangan nasional, seperti Kabupaten Ngawi, mulai memasuki masa panen. Hal itu sebab, biasanya pada akhir tahun, yakni sekitar bulan November dan Desember para petani serentak memulai musim tanam seiring musim hujan.
Sesuai catatan BPS, produktivitas padi sangat bagus pada musim panen awal tahun ini, sehingga jaminan ketersediaan pangan tetap aman. Meski begitu, yang menjadi tantangan saat ini adalah kondisi cuaca dan curah hujan yang masih tinggi. Sehingga dibutuhkan proses pengeringan yang maksimal.
"Tantangan dari panen kita saat ini adalah pengeringan air yang bisa berpengaruh pada rendemen," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan harga beras yang belakangan naik disebabkan beberapa faktor, termasuk proses pengeringan, kadar air, dan masih banyak lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023