Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengungkapkan ada dua PNS Polri yang juga diduga terlibat dalam praktik percaloan penerimaan dalam penerimaan Bintara Polri pada seleksi tahun 2022, selanjutnya akan dilakukan sidang etik.
"Satu dokter, satu ASN," kata Iqbal kepada wartawan di Semarang, Senin.
Baca juga: Kadivhumas beri penghargaan kepada Bidhumas Polda Jabar
Keterangan itu belum dijelaskan secara rinci oleh Kabid Humas terkait peran kedua orang sipil tersebut dalam proses penerimaan bintara itu.
Kedua pegawai tersebut, kata dia, juga akan menjalani sidang etik Polri atas dugaan pelanggaran tersebut. Seperti lima oknum polisi yang diduga menjadi calo dalam penerimaan Bintara Polri sudah menjalani sidang etik.
Terkait hasil sidang etik anggota Polri, kata dia, akan disampaikan secepatnya setelah ada informasi dari Bidang Propam.
"Hasilnya akan disampaikan setelah mendapat informasi dari Bidang Propam," kata Iqbal.
Sebelumnya, lima oknum polisi di wilayah Polda Jawa Tengah terlibat praktik percaloan penerimaan Bintara Polri pada seleksi tahun 2022.
Adapun kelima oknum tersebut merupakan perwira yakni Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, dan anggotanya yakni Bripka Z dan Brigadir EW.
Baca juga: KPU Jabar: 23 bakal calon anggota DPD memenuhi syarat
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memastikan sudah memberi sanksi lima polisi yang diduga menjadi aktor suap penerimaan bintara Polri pada seleksi tahun 2022.
Menurut Lutfi, lima polisi yang diduga terlibat suap penerimaan bintara di Polda Jateng itu telah menjalani serangkaian sidang di Komisi Kode Etik Polri (KKEP).
Ia mempersilakan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi kemasyarakatan untuk ikut mengawal proses pemeriksaan kasus yang terjadi setahun silam itu secara transparan.
"Prosesnya sudah berjalan, silakan mungkin dari LSM atau organisasi, siapa pun mengawal tentang transparansi yang kami lakukan," kata Ahmad Luthfi.
Sebelumnya, lima polisi terjaring dalam operasi tangkap tangan Divisi Propam Mabes Polri terkait suap penerimaan bintara Polri pada seleksi tahun 2022.
Baca juga: Polda Jabar kerahkan Brimob bantu Polres Sukabumi ciptakan situasi kondusif
Polda Jawa Tengah tidak menjelaskan dari mana asal kesatuan sejumlah oknum polisi tersebut.
Kelima polisi itu sudah menjalani proses pemeriksaan di Bidang Propam Polda Jawa Tengah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kabid Humas: Dua PNS Polri diduga ikut jadi calo penerimaan bintara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Satu dokter, satu ASN," kata Iqbal kepada wartawan di Semarang, Senin.
Baca juga: Kadivhumas beri penghargaan kepada Bidhumas Polda Jabar
Keterangan itu belum dijelaskan secara rinci oleh Kabid Humas terkait peran kedua orang sipil tersebut dalam proses penerimaan bintara itu.
Kedua pegawai tersebut, kata dia, juga akan menjalani sidang etik Polri atas dugaan pelanggaran tersebut. Seperti lima oknum polisi yang diduga menjadi calo dalam penerimaan Bintara Polri sudah menjalani sidang etik.
Terkait hasil sidang etik anggota Polri, kata dia, akan disampaikan secepatnya setelah ada informasi dari Bidang Propam.
"Hasilnya akan disampaikan setelah mendapat informasi dari Bidang Propam," kata Iqbal.
Sebelumnya, lima oknum polisi di wilayah Polda Jawa Tengah terlibat praktik percaloan penerimaan Bintara Polri pada seleksi tahun 2022.
Adapun kelima oknum tersebut merupakan perwira yakni Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, dan anggotanya yakni Bripka Z dan Brigadir EW.
Baca juga: KPU Jabar: 23 bakal calon anggota DPD memenuhi syarat
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memastikan sudah memberi sanksi lima polisi yang diduga menjadi aktor suap penerimaan bintara Polri pada seleksi tahun 2022.
Menurut Lutfi, lima polisi yang diduga terlibat suap penerimaan bintara di Polda Jateng itu telah menjalani serangkaian sidang di Komisi Kode Etik Polri (KKEP).
Ia mempersilakan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi kemasyarakatan untuk ikut mengawal proses pemeriksaan kasus yang terjadi setahun silam itu secara transparan.
"Prosesnya sudah berjalan, silakan mungkin dari LSM atau organisasi, siapa pun mengawal tentang transparansi yang kami lakukan," kata Ahmad Luthfi.
Sebelumnya, lima polisi terjaring dalam operasi tangkap tangan Divisi Propam Mabes Polri terkait suap penerimaan bintara Polri pada seleksi tahun 2022.
Baca juga: Polda Jabar kerahkan Brimob bantu Polres Sukabumi ciptakan situasi kondusif
Polda Jawa Tengah tidak menjelaskan dari mana asal kesatuan sejumlah oknum polisi tersebut.
Kelima polisi itu sudah menjalani proses pemeriksaan di Bidang Propam Polda Jawa Tengah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kabid Humas: Dua PNS Polri diduga ikut jadi calo penerimaan bintara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023