Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim agar mengupayakan peningkatan jumlah dokter spesialis di dalam negeri.  

"Kita masih punya problem di dalam negeri, dokter spesialisnya masih kurang atau dokter yang punya subspesialis masih sangat kurang, saya sudah 'bisikin' tadi ke Pak Menkes ini perlu diurus," kata Presiden saat peresmian Mayapada Hospital Bandung, Jawa Barat, pada Senin.

Sebagaimana dikutip dari siaran pers diterima di Jakarta, Senin, Presiden Jokowi menilai dengan adanya jumlah dokter spesialis maupun subspesialis yang mencukupi dapat menciptakan pelayanan kesehatan yang makin baik bagi masyarakat.

“Alkes dan ruang fisik sudah banyak yang bagus, tapi juga banyak yang belum bagus, itu yang harus diperbaiki, sehingga pelayanan rumah sakit kepada masyarakat menjadi semakin baik,” kata dia.

Karena itu, Kepala Negara juga meminta kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim untuk menambah dan mempermudah pendidikan dokter spesialis.

“Nanti saya sampaikan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga untuk pendidikan dokter spesialis agar dibanyakin dan dimudahkan,” kata Presiden.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menghasilkan dokter spesialis lebih banyak lagi.

“Kita ingin lebih cepat melahirkan dokter-dokter spesialis yang berkualitas, sesuai standar masing-masing kolegium, dan dilakukan di perguruan tinggi maupun di rumah sakit. Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemendikbudristek untuk menyelesaikan kendala-kendala di lapangan,” kata Budi.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Mayapada Hospital Bandung di Jalan Terusan Buah Batu Nomor 5, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Dengan mengucap  bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan Mayapada Hospital Bandung di Kota Bandung, Jawa Barat," kata Presiden Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Hadir dalam peresmian tersebut Ibu Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga pendiri dari Grup Mayapada Dato Sri Tahir Tahir, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan pejabat terkait lainnya.

"Saya tadi baru saja masuk ke rumah sakit ini, Mayapada Hospital Bandung. Apa yang saya lihat? Semuanya, ruangannya, alkesnya (alat kesehatan), tata ruangnya, green building-nya, sangat, sangat bagus," ungkap Presiden.

Menurut informasi yang dimiliki Presiden, setidaknya 2 juta jiwa penduduk Indonesia masih pergi berobat ke luar negeri.

"Padahal, kita memiliki rumah sakit seperti ini. Hampir 2 juta orang, kurang lebih 1 juta orang ke Malaysia, kurang lebih 750.000 orang ke Singapura, dan sisanya ke Jepang, ke Amerika ke Jerman dan lain-lain. Mau kita terus-teruskan?" kata Presiden.

Dari kondisi tersebut, Presiden Jokowi menyebut setidaknya Rp165 triliun devisa hilang.

"Karena ada modal keluar, capital outflow, Oleh sebab itu, saya sangat mendukung pembangunan rumah sakit yang kurang lebih kayak Mayapada," ungkap Presiden.

Rumah Sakit Mayapada Kota Bandung atau Mayapada Hospital Bandung (MHBD) baru beroperasi mulai Rabu, 22 Februari 2023.

Mayapada Hospital Bandung memiliki sejumlah layanan center of excellence (COE) yang menyatukan sejumlah dokter spesialis. Sinergi para dokter spesialis pada COE bisa memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif kepada pasien.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi minta Menkes-Mendikbudristek untuk perbanyak dokter spesialis

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023