Peningkatan NTP terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik 0,89 persen lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen.
"Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks yang diterima petani ini adalah kelapa sawit, jagung dan karet," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam paparan yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Peningkatan NTP tertinggi, lanjut Pudji, terjadi pada subsektor tanaman pangan (NTPP) yang naik sebesar 1,23 persen. Peningkatan terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 1,51 persen lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani sebesar 0,28 persen. Ada pun komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan It adalah gabah, jagung dan ketela pohon.
Sementara itu penurunan NTP terjadi pada subsektor hortikultura yang turun 1,01 persen karena indeks harga yang diterima petani turun 0,66 persen. Sementara indeks harga bayar petani mengalami kenaikan 0,35 persen. Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan indeks tukar petani di subsektor hortikultura yaitu tomat, kol dan wortel.
Di sisi lain, nilai tukar usaha petani (NTUP) pada Februari 2023 tercatat sebesar 110,74, naik 0,71 persen dibandingkan Januari 2023 sebesar 109,95.
Peningkatan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 0,89 persen lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang naik 0,18 persen. Komoditas dominan yang mempengaruhi kenaikan NTUP adalah kelapa sawit, jagung dan karet.
Pudji menyebutkan peningkatan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan yang naik 1,26 persen. Sedangkan penurunan NTUP terjadi pada subsektor hortikultura yang turun 0,92 persen.
Pudji menjelaskan sebanyak 24 provinsi mengalami kenaikan NTP dengan peningkatan tertinggi di Sumatera Selatan sebesar 2,41 persen. Sedangkan 10 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dengan penurunan terdalam terjadi di Kepulauan Bangka Belitung yang turun 2,25 persen.
"Untuk NTUP, sebanyak 26 provinsi mengalami kenaikan NTUP dengan peningkatan tertinggi Sumatera Selatan sebesar 2,25 persen," katanya.
Sementara delapan provinsi lainnya mengalami penurunan NTUP dengan penurunan terdalam terjadi di Kepulauan Bangka Belitung yang turun 2,23 persen.
Inflasi
Sementara itu Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyebut inflasi nasional mencapai 0,16 persen secara bulanan pada Februari 2023 atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,98 pada Januari 2023 menjadi 114,16.
“Jika dilihat secara bulan ke bulan, inflasi pada Februari 2023 lebih rendah dibandingkan pada Januari 2023 yang sebesar 0,34 persen,” kata Pudji dalam konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan terbesar di Februari 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,16 persen.
Selain itu terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, dengan deflasi terdalam berada pada kelompok transportasi yakni sebesar 0,22 persen.
“Komoditas penyumbang inflasi secara month to month terbesar di antaranya beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih. Sementara komoditas pendorong deflasi secara month to month terbesar untuk kelompok transportasi adalah tarif angkatan udara,” ucapnya.
Pudji menyampaikan dari 90 kota IHK terdapat 63 kota yang mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi.
Berdasarkan komponen, inflasi pada Februari 2023 didorong oleh komponen inti yang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,13 persen atau lebih rendah dari Januari 2023 yang sebesar 0,33 persen.
Komponen inti memberi andil terhadap inflasi Februari 2023 sebesar 0,08 persen.
“Tekanan inflasi komponen inti lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan dengan komoditas yang dominan memberi andi inflasi komponen inti adalah sewa rumah dan upah asisten rumah tangga,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Nilai Tukar Petani Februari 2023 naik 0,63 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023