Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menyerahkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp 80.320.000 kepada korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat untuk meringankan beban mereka yang terdampak.
 
"Bantuan itu langsung kita antar ke Cianjur dan kita serahkan ke Pemkab Cianjur yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Cianjur Cecep Alamsyah," kata Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi di Simpang Empat, Sabtu.
 
Ia menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan oleh Pemkab Pasbar kepada warga Cianjur berasal dari sumbangan ASN se-Kabupaten Pasaman Barat dan Rp 1 juta dari PHI Kecamatan Luhak Nan Duo Pasbar.
 
Menurutnya bantuan itu merupakan bentuk kepedulian masyarakat Pasaman Barat karena juga merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat Cianjur.
 
"Kami lebih dulu dilanda musibah yang sama pada Februari 2022 yang lalu. Jangan lihat nilainya tetapi lihatlah rasa kepedulian kami," katanya.
 
Ia mengatakan rasa trauma dan stress setelah bencana itu juga dirasakan masyarakat Pasaman Barat karena kehilangan harta benda bahkan nyawa anggota keluarga merupakan masalah yang dihadapi oleh korban bencana.
 
"Salah satu cara yang bisa kami lakukan untuk mengurangi beban itu adalah dengan menunjukkan kepedulian kami kepada masyarakat Cianjur," ujarnya.
 
Rasa kepedulian ini, katanya, bisa dilakukan apabila ada rasa persahabatan dan kepedulian terhadap sesama. Oleh karenanya ia berharap perlu menjaga silaturrahmi agar persahabatan terus terbina.

"Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu dan mengurangi beban masyarakat Cianjur yang terkena bencana," harapnya.
 
Sementara itu, katanya, Badan Amil Zakat Nasional Pasaman Barat juga menyerahkan bantuan kepada 10 kepala keluarga warga Cianjur asal Pasbar yang terdampak gempa bumi Cianjur senilai Rp 10 juta.

Bantuan diserahkan oleh Ketua Baznas Pasaman Barat yang diwakili oleh Muhammad Jamil kepada 10 kepala keluarga yang terdampak bencana tersebut.
 
Sebelumnya dua ratusan warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat, yang mengajukan relokasi dari empat desa terdampak, pekan depan sudah menempati rumah relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, setelah SK Bupati Cianjur keluar.

Juru Bicara Penanganan Gempa Cianjur, Budhi Rahayu Toyib di Cianjur, Kamis, mengatakan pembangunan 200 unit rumah relokasi di Desa Sirnagalih sudah tuntas dilakukan dan penyerahan kunci ke tangan pemilik warga terdampak gempa akan dilakukan Bupati Cianjur, Herman Suherman.

"Semua unit sudah selesai dibangun dan tinggal penyerahan kunci pada warga korban gempa yang lebih dulu mengajukan relokasi dari Desa Nagrak, Benjod, Sarampad, dan Mangunkerta. SK Bupati keluar mereka sudah dapat pindah," kata Budhi.

Sedangkan untuk lahan relokasi di Kecamatan Mande, tutur dia, masih dalam proses pembangunan dan baru 90 unit yang sudah selesai dibangun dari target 151 unit rumah yang dibutuhkan. Sedangkan target pembangunan selesai sebelum bulan puasa, sehingga pemilik sudah bisa mengisi rumah barunya.

Lahan lainnya di Kecamatan Pacet, kata Budhi untuk memenuhi rumah relokasi sebanyak 496, rencananya akan dibangun sebanyak 150 unit, namun proses lahan-nya masih dalam tahap negosiasi dengan pengelola Hak Guna Usaha (HGU) eks Perkebunan Batulawang serta menunggu hasil penelitian kelayakan dari BMKG.

"Untuk lahan di Mande ditargetkan tuntas sebelum bulan puasa, sehingga dapat dihuni warga korban gempa yang sudah siap direlokasi. Kalau yang di Kecamatan Pacet mungkin masih lama, namun diupayakan proses negosiasi tuntas akhir bulan," katanya.

Budhi menjelaskan, calon pemilik rumah relokasi merupakan warga korban gempa yang tinggal di zona merah patahan Cugenang, terlebih dahulu mengajukan surat pernyataan kesiapan. Saat menempati rumah relokasi, mereka cukup melihat nomor urut yang sesuai dengan nomor rumah.

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023